Doa Lintas Agama dan Donasi dari Bandung untuk Palestina
Berbagai elemen masyarakat di Bandung menggelar doa bersama lintas agama dan pengumpulan donasi untuk warga Palestina.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Aksi solidaritas kepada Palestina berupa doa bersama lintas agama dan pengumpulan donasi digelar di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/11/2023). Aksi ini menunjukkan dukungan masyarakat Bandung terhadap warga Palestina yang tengah berada dalam kecamuk perang.
Doa bersama lintas agama itu berlangsung pada Jumat pukul 12.30-13.00 WIB. Sebelumnya, doa bersama dalam agama Islam juga berlangsung menjelang shalat Jumat di Masjid Al-Ukhuwah yang berjarak sekitar 150 meter dari Balai Kota Bandung.
Doa bersama lintas agama diikuti perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Bandung dan dipimpin oleh Ucup Fathudin Al Ma’arif sebagai perwakilan agama Islam. Selain itu, perwakilan pemuka agama dari Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu juga turut hadir dan berdoa bersama forum koordinasi pimpinan daerah setempat.
Doa tersebut ditujukan kepada warga Palestina, terutama di wilayah Gaza, yang tengah menghadapi serbuan militer Israel. Sudah lebih dari sebulan, daerah yang berada di Timur Tengah ini digempur oleh militer Israel dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Bahkan, lebih dari separuh korban jiwa dalam penyerangan yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 ini adalah perempuan dan anak-anak. Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui laman press.un.org, Rabu (22/11/2023), memaparkan, 67 persen dari total 14.000 lebih korban jiwa yang terbunuh dalam agresi militer ini berasal dari dua kelompok rentan tersebut.
”Mudah-mudahan segala penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina segera berakhir. Hanya itu senjata kita sebagai orang yang beragama, sesuai dengan kepercayaan masing-masing, bisa melangitkan doa. Kita tidak bisa membelah batas-batas negara ke sana,” tutur Ucup.
Selain untuk warga Gaza, doa tersebut juga membawa harapan agar konflik kemanusiaan yang terjadi di berbagai belahan dunia bisa segera selesai. Ucup mengatakan, tidak hanya di Palestina, tekanan dan aksi penjajahan juga terjadi di berbagai belahan dunia, misalnya di Ukraina hingga yang dirasakan etnis Rohingya dari Myanmar.
”Perang itu selalu memakan korban. Perang tidak bisa dijustifikasi mana yang benar dan salah, yang jelas itu tidak disepakati karena selalu ada korban rakyat sipil. Tadi, di doa yang disampaikan, mewakili semua agama, di belahan bumi mana pun, semoga yang menjajah tidak melanjutkan serangan, yang terjajah bisa lepas dari tekanan,” katanya.
Selain doa, donasi kepada para korban di Palestina juga dikumpulkan dalam aksi yang diikuti ratusan orang itu, baik dari aparatur sipil negara (ASN) maupun masyarakat.
Menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung Akhmad Roziqin, pihaknya telah mengumpulkan donasi hingga Rp 400 juta. Donasi itu akan dibuka hingga 15 Desember 2023.
”Ini sifatnya imbauan. Di Pemkot Bandung, juga sudah keluar imbauan dari Pak Penjabat Wali Kota. Untuk mekanisme pemberian bantuan, semua diserahkan kepada pusat dan nanti dari sana akan ditentukan bantuan seperti apa yang dibutuhkan,” paparnya.
Menurut Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, hasil dari donasi ASN di lingkungan Pemkot Bandung itu akan diserahkan kepada Baznas. ”Mari dukung saudara kita di Palestina dengan doa dan sedikit menyisihkan rezekinya,” katanya.