logo Kompas.id
NusantaraTuna yang Sudah ”Mati” di Laut...
Iklan

Tuna yang Sudah ”Mati” di Laut Kami

Berlimpahnya ikan yang dulu dinikmati nelayan di daerah-daerah lumbung ikan kawasan timur Indonesia terus terkikis. Nelayan harus melaut lebih jauh, lebih lama, dan lebih biaya. Itu pun tanpa jaminan hasil yang sepadan.

Oleh
Tim Kompas
· 6 menit baca
Warga mendorong gerobak yang berisi tangkapan nelayan di Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Senin (4/9/2023).
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Warga mendorong gerobak yang berisi tangkapan nelayan di Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Senin (4/9/2023).

Setelah melaut lebih dari 15 jam, Umar Waymese (45) akhirnya bersandar di pesisir Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Senin (4/9/2023) petang. Istri, anak, dan kerabat lain menantinya dengan senyum. Mereka berharap Umar membawa banyak tuna, ikan incaran utama nelayan di desa tersebut.

Namun, angan itu pupus. Lelaki tersebut hanya membawa peluh di wajah, bau terik matahari di pakaiannya, serta puluhan ekor ikan cakalang dan tuna kecil (baby tuna) yang beratnya sekitar 3 kilogram per ekor.

Editor:
MOHAMAD FINAL DAENG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000