Merayakan Hari Santri dengan Riang Gembira di Surabaya
Perayaan Hari Santri 2023 yang berlangsung di Surabaya diwarnai suasana riang gembira dengan semangat jihad yang membara demi kejayaan negeri Indonesia.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
Serangkaian acara menuju puncak peringatan Hari Santri 2023 digelar selama tiga hari berturut-turut, 20-22 Oktober di Surabaya, Jawa Timur. Perayaan tersebut diwarnai suasana riang gembira dengan semangat jihad yang membara demi kejayaan negeri Indonesia.
Perayaan Hari Santri di Surabaya diikuti oleh ribuan orang. Mereka tidak hanya berasal dari Surabaya dan daerah di sekitarnya, tetapi juga datang dari sejumlah provinsi di Nusantara. Banyak yang menginap selama beberapa hari demi bisa mengikuti beragam acara yang telah disiapkan oleh panitia.
Pada Jumat (20/10/2023), misalnya, digelar acara bakti sosial, bersih-bersih pantai, dan penanaman mangrove. Adapun pada Sabtu digelar jalan sehat santri, peragaan busana (fashion show) sarung Nusantara, dan pembacaan satu miliar shalawat nariyah. Puncaknya adalah apel Hari Santri 2023 yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengajak seluruh santri dari daerah-daerah di Nusantara untuk berjihad demi kejayaan negeri. Dia pun menegaskan pentingnya peran santri dalam membangun negeri. Peran itu, antara lain, terwujud dari semangat jihad fi sabilillah yang sudah digelorakan sejak zaman perang kemerdekaan.
”Mari kita berjihad. Sebab, negara ini didirikan dengan jihad. Masa depannya juga harus diperjuangkan dengan jihad. Jihad santri, jayakan negeri," ujar Gus Yahya, Sabtu (21/10/2023), saat melepas jalan sehat santri di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Menurut dia, negeri ini tidak akan berjaya tanpa jihad dari warganya. Jihad yang dilandasi semangat kepahlawanan sebagaimana diteladankan para pahlawan demi tegaknya Indonesia. Adapun peran santri dalam jihad fii sabilillah saat ini adalah mempertahankan NKRI, menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang Undang Dasar 1945.
Surabaya, lanjut Yahya, memiliki sejarah resolusi jihad yang digaungkan para ulama pada 22 Oktober 1945. Saat itu, mereka berkumpul di Surabaya dan meminta pemerintah memobilisasi warganya untuk jihad fii sabilillah, mempertahankan NKRI dari upaya sekutu untuk menjajah kembali.
”Surabaya menjadi pusat pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai fondasi keberlangsungan Proklamasi,” kata Yahya. Karena alasan itu, Surabaya dipilih sebagai pusat perayaan Hari Santri 2023.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak santri berikhtiar menjaga kesehatan. Oleh karena itu, pada momen perayaan Hari Santri digelar acara jalan sehat yang juga dimaksudkan untuk memberikan nuansa kegembiraan.
”Ini menunjukkan, negara mengakui perjuangan para santri, memberikan kado istimewa, yakni Hari Santri. Karena santri selalu terlibat menjadi bagian dalam momentum penting negeri ini. Momentum Hari Santri menunjukkan, setiap episode sejarah negeri ini, selalu melibatkan santri,” ucap Yaqut yang juga Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Adapun pembacaan semiliar shalawat nariyah yang dilakukan setelah shalat Isya berjemaah di Masjid Al Akbar Surabaya diyakini akan memenuhi rasa lapar ruhaniyah para santri. Ia mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh daerah, terutama para pengurus di berbagai tingkat kepengurusan, lembaga, badan otonom (banom), pondok pesantren, dan seluruh unit bidang amaliyah NU, termasuk lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan NU, untuk mendaraskan shalawat.
”Semiliar shalawat nariyah diharapkan menjadi pagar yang melindungi warga dan umat manusia. Dengan pembacaan satu miliar shalawat nariyah ini, kita harapkan keberkahan dan kemaslahatan terlimpahkan kepada kita semua, bangsa Indonesia,” kata Yahya.
Menurut dia, pembacaan shalawat nariyah merupakan salah satu tradisi baik yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Dia pun menganjurkan agar kegiatan ibadah yang menjadi salah satu agenda unggulan HSN 2023, diikuti oleh seluruh nahdliyin (warga nahdlatul ulama) dan segenap umat Islam.
Jihad yang dilandasi semangat kepahlawanan sebagaimana diteladankan para pahlawan demi tegaknya Indonesia.
Sebelumnya, pada Jumat, para santri diajak menanam mangrove di Romokalisari, Surabaya, sebagai ikhtiar menjaga lingkungan sekaligus mendukung pengembangan kawasan wisata berkelanjutan yang berdampak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Safira Rosa Machrusah mengatakan, upaya membangun kesadaran semua elemen masyarakat terhadap krisis iklim yang mengancam keberlangsungan kehidupan di dunia sangat penting. Oleh karena itul, kegiatan bersih pantai dan penanaman mangrove digiatkan sebagai bagian dari upaya melindungi ekosistem kelautan di kawasan pesisir pantai.
Memaknai Hari Santri
Sementara itu, sebagai tuan rumah puncak perayaan HSN 2023, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap masyarakat bisa menikmati seluruh rangkaian acara yang disajikan dengan penuh suka cita. Dia juga mengajak warganya turut serta mengilhami makna perayaan Hari Santri dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
”Santri turut menjadi garda terdepan dalam jihad melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Santri masa kini harus berjuang demi kejayaan negeri,” ucap Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut.
Khofifah menambahkan, setiap acara yang digelar sejatinya memiliki makna yang signifikan dalam upaya menjaga NKRI. Jalan sehat santri, misalnya, selain menjaga kebugaran dan kesehatan, juga mempererat tali persaudaraan, menguatkan kembali semangat guyub rukun pada semua elemen masyarakat.
Dia pun mengingatkan agar semangat menjaga negeri ini harus dikuatkan dengan pendidikan kekinian seperti digitalisasi sistem. Hal ini akan menjadi penguatan santri dalam menjaga bangsa dan negara serta berkontribusi lebih besar lagi dalam pembangunan nasional.
Pada akhirnya, selamat merayakan Hari Santri 2023. Selamat berjihad demi kejayaan negeri.