Bergabung ke PSI, Kaesang Memutus ”Tradisi” Keluarga Presiden Jokowi
Dengan bergabung ke PSI, Kaesang Pangarep memutus ”tradisi” keluarga Presiden Jokowi yang selalu merintis karier politik dari PDI-P. Kaesang meyakini, perbedaan pilihan itu tidak akan dipermasalahkan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia. Langkah itu memutus ”tradisi” keluarga Presiden Jokowi yang selalu merintis karier politik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kaesang menilai, perbedaan pilihan politik dalam keluarganya itu tidak akan dipermasalahkan.
Kepastian bergabungnya Kaesang ditandai dengan penyerahan friendship card atau kartu tanda anggota (KTA) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari Ketua Umum PSI Giring Ganesha kepada Kaesang, Sabtu (23/9/2023) siang, di kediaman Presiden Jokowi di kawasan Sumber, Kota Surakarta, Jawa Tengah,
Dalam kesempatan itu, Kaesang didampingi sang istri, Erina Gudono. Adapun petinggi PSI yang turut hadir ialah Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni, dan Sekretaris Jenderal PSI Isyana Bagoes Oka.
Kaesang dan para petinggi PSI itu melakukan pertemuan tertutup di kediaman Presiden Jokowi selama lebih kurang satu jam sebelum menjumpai awak media untuk mempertontonkan penyerahan KTA secara simbolis.
Penyerahan KTA itu sekaligus mengungkap sosok dengan nama samaran Mawar yang dimunculkan PSI melalui unggahan video pada akun Instagram resmi mereka, Rabu lalu.
Video itu menceritakan seorang laki-laki muda yang telah memantapkan hati untuk terjun ke dunia politik. Suara dan siluet yang ditampilkan dalam video itu menyerupai Kaesang.
”Hari ini adalah hari yang berbahagia. Karena, akhirnya ’Mawar’ yang ditanyakan teman-teman sekarang akan memperkenalkan secara langsung,” kata Grace Natalie.
Grace merasa bahagia atas keputusan Kaesang bergabung dengan PSI. Dia menyebut, kehadiran putra bungsu Presiden itu memberikan energi baru bagi PSI. Apalagi, komunikasi dan persahabatan antara kedua belah pihak telah berlangsung lama.
Kaesang mengungkapkan, kedekatannya dengan PSI terjalin bukan baru-baru saja. Ia sudah pernah berjumpa kader-kader PSI lainnya, seperti William Aditya dan Rony Immanuel atau akrab dipanggil Mongol. Bahkan, Kaesang juga sempat mengundang Giring untuk acara podcast yang dikelolanya.
Kaesang juga mengaku kerap berkomunikasi secara intensif baik dengan Grace maupun Raja Juli Antoni. Kedekatan itulah yang disebut Kaesang memberikan dorongan baginya untuk terjun lebih serius ke dunia politik lewat PSI.
Apalagi, Kaesang merasa ada kesamaan visi antara dirinya dan PSI, yakni sama-sama ingin anak muda makin banyak terlibat di politik. Pasalnya, selama ini, anak-anak muda lebih sering dijadikan obyek pasif pada kancah perpolitikan.
”Kami mau anak muda itu menjadi obyek aktif. Karena, bagaimanapun masa depan Indonesia itu juga untuk anak-anak muda Indonesia,” ujar Kaesang.
Motivasi Kaesang terjun ke politik dipicu juga oleh keberhasilan Move Forward Party yang memenangi pemilu di Thailand. Capaian serupa, kata Kaesang, juga bisa terjadi di Indonesia. Lebih-lebih, dia menyebut, PSI berisikan anak-anak muda berintegritas yang memiliki kompetensi pada bidang masing-masing.
”Kalau mereka (Move Forward Party) bisa, kenapa di Indonesia tidak bisa? Setelah itu, saya berpikir dan berkomitmen memantapkan hati berjuang bersama PSI,” kata Kaesang.
Kami mau anak muda itu menjadi obyek aktif. Karena, bagaimanapun masa depan Indonesia itu juga untuk anak-anak muda Indonesia.
Langkah politik Kaesang yang bergabung dengan PSI itu berbeda dengan anggota keluarganya. Sebab, tiga anggota keluarga Kaesang masuk ke politik melalui PDI-P. Sang ayah, Presiden Jokowi, merintis karier sebagai Wali Kota Surakarta hingga ke kursi presiden dengan menjadi kader partai berlambang banteng tersebut.
Kakak kandung Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, juga bergabung dengan PDI-P untuk menduduki jabatan Wali Kota Surakarta. Hal yang sama dilakukan Bobby Nasution, kakak ipar Kaesang, untuk memperoleh kursi Wali Kota Medan.
Saat ditanya soal pilihan politiknya yang berbeda dengan keluarganya, Kaesang malah berkelakar. Ia menunjuk Erina sembari tersenyum. Namun, ia juga mengaku sudah meminta restu kepada Gibran dan Presiden Jokowi mengenai keputusannya itu.
Kaesang pun meyakini perbedaan pilihan politik itu tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari. ”Keluarga saya ini, lho. Satu (menunjuk ke dirinya), dua (menunjuk ke Erina). Seharusnya tidak masalah, sih (berbeda pilihan dengan Jokowi dan Gibran),” katanya.