Macet Parah di Jembatan Kapuas 1 Pontianak Tiap Pagi dan Sore
Kemacetan terjadi di Jembatan Kapuas 1 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada pagi dan sore hari. Sebagian warga menyiasatinya dengan berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kemacetan terjadi di jalur Jembatan Kapuas 1 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada pagi dan sore hari. Sebagian menyiasatinya dengan berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet. Namun, terkadang tidak ada pilihan lain selain menerobos di tengah kemacetan.
Lokasi kemacetan di Kota Pontianak yang paling parah terjadi di jalur Jembatan Kapuas 1. Jembatan Kapuas 1 menghubungkan Kecamatan Pontianak Timur dengan pusat Kota Pontianak. Panjang jalur tersebut sekitar 700 meter, membelah Sungai Kapuas.
Kemacetan terjadi pada jam berangkat kerja dan pulang kerja di sore hari. Pada pagi hari kemacetan terjadi dari arah Kecamatan Pontianak Timur menuju pusat Kota Pontianak. Sebaliknya, saat jam pulang kerja di sore hari, kemacetan terjadi dari pusat Kota Pontianak menuju Kecamatan Pontianak Timur sekitar pukul 15.30.
Severianus (45), warga Kecamatan Pontianak Timur, Kamis (21/9/2023), menuturkan, setiap hari ia mengantar anak sekolah melintasi Jembatan Kapuas 1 menuju pusat Kota Pontianak. Untuk menyiasati kemacetan di jalur tersebut, Severianus berangkat pukul 06.00.
”Terkadang tidak ada pilihan lain selain menerobos kemacetan sehingga memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk menerobos kemacetan hingga mencapai pusat kota. Ketika musim hujan, warga banyak mengendarai mobil sehingga kemacetan makin parah,” tuturnya.
Namun, sering kali meskipun berangkat lebih pagi, tetap terjebak macet. Warga kian sulit memprediksi waktu kemacetan.
Severianus berharap pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas 1 segera rampung untuk mengurai kemacetan. Pembangunan perlu disertai pelebaran bahu jalan di sekitarnya agar kemacetan yang selama ini terjadi semakin bisa terurai.
”Sudah sekitar 10 tahun terakhir merasakan kemacetan,” ujarnya lagi.
Nanik (47), warga lain yang juga tinggal di Kecamatan Pontianak Timur, menuturkan, ia juga harus melintasi Jembatan Kapuas 1 setiap pagi untuk mengantar anaknya ke sekolah yang terletak di pusat Kota Pontianak.
Berangkat lebih awal juga tidak menjamin tidak terjebak macet. Sering kali banyak pengendara yang tidak tertib juga berkontribusi terhadap kemacetan. Maka, tidak ada pilihan lain selain menerobos kemacetan.
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, pemerintah kini tengah dalam proses pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas 1 yang terletak di sebelah Jembatan Kapuas 1. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, progres pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas 1 sudah mencapai 77 persen. Berdasarkan kontrak, pembangunan selesai pada Maret 2024. Namun, ia berharap Desember tahun ini sudah selesai.
Panjang duplikasi Jembatan Kapuas 1 Pontianak yang sedang dalam proses pembangunan mencapai 430 meter membentang di atas Sungai Kapuas. Edi meyakini adanya duplikasi Jembatan Kapuas 1 bisa memperlancar arus lalu lintas. Kemacetan pagi dan sore bisa teratasi.
”Kemacetan terjadi selama ini karena ada bottleneck. Arus menyempit di jembatan sehingga terjadi kepadatan. Jika sudah ada duplikasi Jembatan Kapuas 1, kepadatan bisa terurai,” ujar Edi.
Menurut Edi, sekarang masyarakat masih euforia menggunakan kendaraan pribadi dan memanfaatkan moda transportasi daring. Jumlah kendaraan roda dua yang baru masuk ke pelabuhan Pontianak rata-rata per bulan sebanyak 9.000 unit dan mobil baru yang masuk ke pelabuhan per bulan rata-rata 600 unit. Namun, Pemerintah Kota Pontianak juga ke depan sedang memikirkan pembangunan moda transportasi umum.