Masih ada 47 titik pelintasan kereta tak terjaga di Purwokerto, Jawa Tengah. Masyarakat pengguna jalan diimbau waspada dan wajib dahulukan kereta.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto bersama Kementerian Perhubungan gencarkan sosialisasi keselamatan berkendara pada pelintasan sebidang. Masih ada 47 titik pelintasan yang tidak terjaga. Kewaspadan pengendara perlu ditingkatkan dan diutamakan untuk mendahulukan kereta.
Koordinator Rekayasa Keselamatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Haryo Kumoro mengatakan, pihaknya berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat di pelintasan sebidang. Itu sesuai aturan perundangan bahwa wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
”Kendaraan diarahkan berhenti dahulu, lihat kanan-kiri sekiranya aman, lalu dipersilakan untuk melintas,” kata Rabu (20/9/2023).
Dalam sosialisasi keselamatan di pelintasan sebidang di Tanjung, Purwokerto Selatan, sejumlah petugas membawa spanduk dan tulisan imbauan untuk berhati-hati. Ada pula yang membagikan kipas bertulisan ”Keselamatan Tanggung Jawab Bersama”, ”Do Not Selfie Stay Off The Track”.
Manajer Humas Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro menyampaikan, di wilayah Daop 5 Purwokerto berdasarkan data per Agustus 2023 terdapat total 228 pelintasan sebidang baik dijaga maupun tidak dijaga. Sebanyak 148 dijaga oleh petugas internal KAI dan juga eksternal seperti dari pemda/dishub dan warga atau swakelola. Adapun 47 titik pelintasan tidak terjaga dan 33 titik pelintasan telah ditutup karena membahayakan dan tidak memenuhi standar keselamatan.
Koordinator Satuan Pelayanan Purwokerto Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Semarang Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Rika Rahim menambahkan, di wilayah Banyumas perlu setidaknya 2 flyover. Pertama, di pelintasan sebidang di Tanjung serta di Rawalo. Pihaknya mengusulkan pembangunan ini ke Pusat, tetapi masih dalam proses kajian. ”Di (Tanjung) ini jalan nasional sudah kami usulkan (flyover). Ada pula di Rawalo, tetapi juga melihat kondisi geografis di sana di tepi sungai. Itu sedang kajian akademis apa yang pas dibangun di sana,” tutur Rika.
Pelintasan sebidang merupakan perpotongan antara jalur kereta api dan jalan yang dibuat sebidang. Pelintasan sebidang tersebut muncul karena meningkatnya mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan yang harus melintas atau berpotongan langsung dengan jalan kereta api.
Di pelintasan sebidang Tanjung, Purwokerto Selatan, jalan raya yang memotong rel berada di turunan dekat Jembatan Sungai Banjaran. Jalur ini merupakan akses kendaran besar seperti truk dan bus dari Purwokerto menuju Jakarta. Jika ada kereta yang melintas, kendaraan akan antre mengular dengan kondisi menurun atau menanjak. Tak jarang sejumlah truk bermuatan besar tersengal-sengal melewati jalur ini.
Adapun pelintasan sebidang di Rawalo berada tepat di pinggir aliran Sungai Serayu. Areal ini berbukit-bukit dan jalannya berkelok. Titik ini merupakan akses jalan dari Purwokerto ke Cilacap. Pada jam-jam padat, seperti berangkat kerja atau pulang kerja, jalur ini cukup padat apalagi jika ada kereta api yang melintas.