Spirit ”Parsadaan” dari Bank Jateng Friendship Run Medan
Spirit ”parsadaan” atau persatuan menjadi semangat dari Bank Jateng Friendship Run Kota Medan. Pelari dari berbagai latar belakang menyatu dalam kegembiraan di lima kilometer lintasan yang ikonik.
Oleh
NIKSON SINAGA, IRMA TAMBUNAN
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Bank Jateng Friendship Run Kota Medan membawa spirit parsadaan atau persatuan ke Medan, Sumatera Utara. Pelari dari berbagai latar belakang menjajal 5 kilometer lintasan di pusat kota yang ikonik dengan semangat persatuan, kemenangan, dan kegembiraan.
Hari mulai terang saat bendera start diangkat di Lapangan Benteng, Medan, Minggu (17/9/2023), pukul 06.15. Sebanyak 1.000 peserta memulai lari dengan semangat kegembiraan. Beberapa di antara mereka mengenakan kostum unik seperti pakaian tradisional Batak, Nias, Melayu, Jawa, Tionghoa, hingga Asmat.
Dari Lapangan Merdeka, pelari melintasi ikon pertama, yakni Balai Kota Medan dan Lapangan Merdeka. Musik tradisional Batak Karo dari alat kulcapi dan keteng-keteng mengiringi langkah para pelari di titik satu kilometer itu. Kesenian tradisional lainnya juga ditampilkan di beberapa titik seperti musik tradisional Melayu, Jawa Tengah, dan Batak Toba. Para pelari tampak berswafoto saat melewati titik itu.
Medan menjadi Kota ke-9 yang disinggahi Bank Jateng Friendship Run. Ajang lari ini untuk menyambut lomba lari Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng yang bakal digelar pada 19 November 2023 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dengan mengusung tema ”Voice of Unity”.
Kegiatan itu digelar atas kerja sama Pemerintah Provinsi Jateng, Bank Jateng, Harian Kompas, serta Yayasan Borobudur Marathon. Friendship Run sudah singgah di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Banjarmasin. Setelah dari Medan, Friendship Run akan menutup perjalanan di Palembang 1 Oktober.
Para pelari Bank Jateng Friendship Run Medan menjajal 5 kilometer lintasan di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (17/9/2023).
Arjonius Panggabean (22) menjadi pelari pertama yang mencapai garis finis dengan waktu 22 menit 49 detik. ”Dari awal lari, saya sudah niat untuk mendapat waktu tercepat,” kata Arjonius yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Medan itu.
Ajang lari itu juga menjadi persiapan bagi pelari Borobudur Marathon 2023. Noviani Siagian (36) sudah intens berlari setiap pagi. Karyawan badan usaha milik negara di Medan itu juga sudah membeli tiket pesawat dan akomodasi penginapan selama di Magelang.
”Kemarin saya mendaftar dan beruntung terpilih dalam sistem ballot (pemilihan peserta secara acak) di Borobudur Marathon 2023. Saya sudah izin cuti kerja untuk ikut event ini,” kata Noviani.
Pelari yang mengenakan kostum Asmat, Lian Pasaribu, mengapresiasi nuansa ragam budaya dari berbagai etnik. Ia mengikuti atraksi budaya tarian Karo dan menari dengan pakaian Asmat. Dalam lomba kostum, Lian menjadi menempati peringkat kedua.
”Ajang lari seperti ini mendekatkan kami pada adat istiadat Nusantara. Walau kita berbeda tapi terasa menyenangkan,” katanya.
Para pelari Bank Jateng Friendship Run Medan dihibur dengan kesenian tradisional Karo saat menjajal 5 kilometer lintasan di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (17/9/2023).
Adriansyah Sinaga, warga Jakarta, datang ke Medan untuk mengikuti Bank Jateng Friendship Run. Di Jakarta, ia tergabung dalam komunitas Long Distance Run (LDR). Untuk menyemarakkan acara, ia berlari dalam kostum budaya Nias ”Baru Oholu”, lengkap dengan perisai di tangan. ”Saya sewa pakaian ini Rp 250.000,” ujarnya.
Gunawan Utomo, Kapten Runmdn, mengatakan, Bank Jateng Friendship Run membawa kemeriahan Borobudur Marathon ke Medan. Para pelari yang tidak dapat slot menjadikan Friendship Run sebagai pengobat rindu pada Borobudur Marathon. ”Paling tidak, kami bisa merasakan atmosfer Borobudur Marathon di Medan,” kata Gunawan yang juga tak mendapat slot.
Ekosistem lari berkembang
Ekosistem lari di Medan berkembang pesat dalam beberapa tahun ini, antara lain, karena event lari nasional yang singgah di Medan dan masyarakat urban yang kian melek gaya hidup sehat. Jalan-jalan dan lapangan dipenuhi pelari setiap pagi dan sore. Toko perlengkapan olahraga lari juga semakin banyak.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, rangkaian Bank Jateng Friendsip Run di 10 kota dan Borobudur Marathon 2023 di Magelang mengenalkan Candi Borobudur yang ikonik dan makanan khas Jateng ke daerah-daerah di Indonesia.
”Banyak pelari dari berbagai kota yang ikut hampir di semua kota mulai dari Jakarta sampai Medan dan nanti di Borobudur Marathon,” kata Budiman.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengatakan, Bank Jateng Friendship Run membawa spirit ”Voice of Unity” atau suara persatuan ke kota-kota yang disinggahi.
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut Poppy Marulita Hutagalung mengapresiasi Bank Jateng Friendship Run Medan yang mendukung ekosistem lari di Medan. ”Acara ini menularkan semangat kebersamaan dan gaya hidup sehat untuk Sumut,” kata Poppy.