Kepala Biro Jombang Kabaroposisi.net M Sapto Sugiyono menjadi korban pembunuhan keji oleh tetangganya di Jombang, Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur, menahan lelaki bernama Daim (49) sebagai tersangka pembunuhan keji terhadap wartawan senior media dalam jaringan, M Sapto Sugiyono (46), Kepala Biro Jombang Kabaroposisi.net.
”Pelaku dibekuk dan dalam penahanan, sedangkan kasusnya dalam penyidikan,” kata Kepala Kepolisian Sektor Jombang Ajun Komisaris Soesilo saat dihubungi dari Surabaya, Jumat (15/9/2023) siang.
Menurut keterangan kalangan tetangga kepada tim penyidik, lanjut Soesilo, Sapto tewas setelah dianiaya Daim di depan pintu samping kediaman korban di Dusun Sambongduran, Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Kamis (14/9/2023) menjelang pukul 21.00. Pelaku dibekuk oleh petugas yang mendapat informasi cekcok keduanya sampai mengakibatkan kematian korban.
”Saksi mata, tetangga, tidak berani menolong korban karena diancam pelaku yang membawa senapan angin,” kata Soesilo.
Petugas yang kemudian membekuk pelaku dan menahan lelaki pedagang plastik itu. Jenazah korban dibawa untuk diotopsi di RSUD Jombang. Korban tewas dengan luka-luka akibat dipukul dengan palu dan ditembak dengan senapan angin.
Dari keterangan tetangga, pembunuhan keji itu diawali cekcok antara korban dan pelaku yang bertetangga. Namun, belum diketahui masalah apa yang melatarbelakangi perselisihan itu.
Tetangga kemudian mengetahui Sapto terluka akibat dipukul dengan palu dan ditembak dengan senapan angin. Ada warga yang berteriak-teriak minta tolong dan ada yang segera menghubungi petugas karena tidak dapat menolong korban dan dalam ancaman akan ditembak pelaku.
Pemimpin Redaksi Kabaroposisi Suprapto menyatakan amat berduka dan kehilangan. ”Almarhum aktif berkontribusi dalam berita dan wartawan terbaik karya tulisnya di media ini,” katanya.
Suprapto melanjutkan, korban juga tergabung dalam organisasi profesi, yakni Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia. Sapto meninggalkan istri bernama Megi (41) dan tiga anak. Redaksi berharap penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus pembunuhan keji itu dan pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.
”Kami tidak mengetahui latar belakang pembunuhan yang menimpa korban,” kata Suprapto.
Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya Eben Haezer mengatakan, pihaknya turut memantau perkembangan kasus pembunuhan keji itu. AJI sedang menggali informasi apakah kematian korban terkait dengan pemberitaan atau lainnya.
”Kami akan mengumpulkan informasinya termasuk motifnya,” kata Eben.