Pj Gubernur Sumut Konsolidasi dengan Bupati/Wali Kota
Pada hari pertama bertugas, Pj Gubernur Sumut Hassanudin berkonsolidasi dengan bupati, wali kota, dan pimpinan OPD. Para kepala daerah menyampaikan keluhan kondisi jalan provinsi dan krisis pupuk.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pada hari pertama bertugas, Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin melakukan konsolidasi dengan bupati, wali kota, dan pimpinan organisasi perangkat daerah secara tertutup. Para kepala daerah menyampaikan keluhan dan persoalan, antara lain, kondisi jalan provinsi di sentra pertanian yang perlu perbaikan cepat.
”Kami konsolidasi untuk melanjutkan dan meningkatkan hal yang perlu ditingkatkan. Pasti kami membangun Sumut untuk maju,” kata Hassanudin kepada wartawan seusai bertemu dengan bupati dan wali kota se-Sumut, di kantor Gubernur Sumut, Medan, Rabu (6/9/2023).
Hassanudin memulai kegiatan hari pertama dengan apel perdana pada Rabu pagi bersama jajaran aparatur sipil negara di kantor Gubernur Sumut. Dia lalu mengadakan rapat koordinasi dengan pimpinan organisasi perangkat daerah dan badan usaha milik daerah. Siangnya, Hassanudin melanjutkan kegiatan dengan bertemu bupati dan wali kota se-Sumut. Pertemuan-pertemuan itu digelar secara tertutup.
Kepada wartawan, Hassanudin menyebut bahwa Pemprov Sumut akan melanjutkan program-program yang sebelumnya telah dicanangkan Gubernur Sumut 2018-2023 Edy Rahmayadi. Dia pun sedang mempelajari tentang program perbaikan jalan provinsi yang sudah dicanangkan Edy dengan anggaran tahun jamak sebesar Rp 2,7 triliun. ”Nanti akan kami lihat dan kami pelajari soal jalan provinsi,” katanya.
Perbaikan jalan provinsi merupakan salah satu program prioritas di masa kepemimpinan Edy. Ada 900 kilometer jalan rusak berat dari total 3.005 kilometer jalan provinsi. Sebanyak 450 kilometer di antaranya diperbaiki dalam proyek Rp 2,7 triliun. Per Agustus 2023, sudah diperbaiki sepanjang 263 kilometer atau sekitar 56 persen.
Hassanudin menyebut, dia juga akan mempelajari kondisi Sumut melalui data Sumut Dalam Angka. Indikator itu akan menjadi dasar untuk melakukan pembangunan di Sumut. ”Indikator tentu harus berdasarkan fakta yang ada. Saya serius memperhatikan indikator,” lanjut Hassanudin.
Bupati Dairi Eddy Keleng Berutu mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Hassanudin lebih banyak mendengar laporan dan keluhan dari para kepala daerah. Menurut dia, yang paling banyak dilaporkan para kepala daerah adalah kondisi jalan dan jembatan provinsi yang rusak berat yang sangat berpengaruh pada ekonomi daerah.
”Kami dari Dairi menyampaikan agar jalan provinsi di sentra-sentra pertanian diperbaiki. Ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi daerah,” kata Eddy.
Selain itu, Eddy menyebut, para kepala daerah juga mengeluhkan kondisi daerah sentra pertanian yang mengalami masalah kurangnya pasokan dan tingginya harga pupuk. Dia berharap, Pemprov Sumut bisa membantu menambah pasokan dan mengendalikan harga pupuk.
Kami percaya sisa waktu ini memberikan dampak besar. (Eddy Keleng Berutu)
Menurut Eddy, bupati dan wali kota mendukung Hassanudin yang terbuka mendengar keluhan-keluhan daerah. ”Beliau sangat respons terhadap permasalahan daerah. Kami percaya sisa waktu ini memberikan dampak besar. Harapannya tentu Pj Gubernur melanjutkan program gubernur sebelumnya karena waktunya sempit,” kata Eddy.
Wali Kota Medan Bobby A Nasution mengatakan, rapat koordinasi tersebut menjadi silaturahmi wali kota dan bupati dengan Hassanudin. ”Beliau mendengarkan keluhan satu per satu dan ditanggapi. Mana yang bisa ditindaklanjuti langsung ditindaklanjuti. Mana yang menjadi catatan-catatan disampaikan juga,” kata Bobby.