Diklaim Stoknya Berlimpah, Harga Beras di Jatim Justru Melambung
Beras medium dan premium di Jawa Timur melampaui harga eceran tertinggi. Kondisi ini bertolak belakang dengan stok beras yang diklaim berlimpah.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Beras medium dan premium di Jawa Timur naik melampaui harga eceran tertinggi dalam 2-3 pekan terakhir. Hal ini terjadi saat stok gabah dan beras hasil produksi disebut berlimpah.
Di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Selasa (5/9/2023), beras medium dijual Rp 12.000-Rp 13.000 per kilogram. Nominal itu di atas harga eceran tertinggi (HET) zona 1 Jawa Rp 10.900 per kg. Beras premium yang dijual Rp 14.000-Rp 15.000 per kg juga melampaui HET Rp 13.900 per kg. Ironisnya, sebagian pedagang tidak terlalu paham penyebab harga beras naik beberapa waktu belakangan.
”Dua minggu lalu, harga beras medium masih Rp 275.000 per zak atau 25 kg. Namun, sekarang naik ke Rp 295.000 per zak,” ujar Hasanudin, pedagang beras di Pucang Anom.
Kenaikan harga beras ini bertolak belakang dengan klaim stok yang tersedia. Dengan stok beras di Jatim 4,23 juta ton hingga Agustus 2023 dan kebutuhan beras pada bulan yang sama mencapai 383.000 ton, seharusnya masih tersedia 3,84 juta ton. Apalagi, Pemerintah Kota Surabaya menyebut mampu menahan laju inflasi bulanan.
Inflasi pada Agustus 2023 sebesar 0,14 persen disebut turun dibandingkan Juli 2023 yang 0,15 persen. Penurunan itu dipicu operasi pasar (OP), penyederhanaan rantai distribusi, dan subsidi transportasi pada sejumlah komoditas vital, terutama beras untuk pengendalian harga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya Antiek Sugiharti menambahkan, ketika terjadi kenaikan harga beras, diadakan OP seperti sebelumnya dialokasikan 14 ton beras medium. Selain Pucang Anom, OP setiap Rabu dan Sabtu menyasar Pasar Genteng Baru, Tambahrejo, Soponyono, dan Wonokromo.
Kenaikan harga beras juga ditemui di Lamongan, sentra beras di Jatim. Harga beras medium kini Rp 12.000-Rp 13.000 per kg. ”Harga beras naik satu-dua minggu ini sehingga ada operasi pasar. Saya sedang cari beras yang dijual di operasi pasar,” kata Aminah, warga Lamongan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan Anang Taufik mengatakan sedang mengadakan OP bersama Perum Bulog. Dalam operasi pasar, dialokasikan 5 ton beras medium. Pada hari pertama, OP diadakan di Pasar Sidoharjo, Rp 51.000 per 5 kg atau setara Rp 10.200 per kg.
”OP juga akan menjangkau Pasar Blimbing, Babat, Sekaran, Sukodadi, dan Pasar Mantup,” kata Anang. OP bertujuan membantu masyarakat, terutama dari kalangan miskin, mendapatkan beras dengan harga terjangkau.