Kebakaran Meluas, ”Negeri di Atas Awan” di Bromo Ditutup
Kebakaran di kaldera Tengger membuat sebagian lokasi wisata dan jalur wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ditutup. Lokasi wisata yang ditutup adalah Puncak B29 di Lumajang.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS – Kebakaran di Gunung Bromo membuat tempat wisata Puncak B29 atau dikenal sebagai ”Negeri di Atas Awan” di Argosari, Lumajang, ditutup. Pemadaman di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS masih terkendala angin kencang.
Penutupan juga dilakukan di jalur wisata. Jalur itu adalah Jemplang, Coban Trisula, dan Senduro, Watu Singo, hingga Jemplang.
Penutupan berlaku mulai 1 September 2023, pukul 20.00. Belum bisa dipastikan hingga kapan kebijakan itu diberlakukan.
Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardhani, Jumat (1/9/2023), mengatakan, penutupan membuat kunjungan wisata menjadi sangat terbatas. Wisatawan hanya bisa masuk melalui Cemoro Lawang dan Wonokitri.
Septi menambahkan, wisatawan juga hanya bisa mendatangi Lautan Pasir ke arah Gunung Batok, Bungkah Dingklik, sampai dengan View Point Pananjakan.
”Masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata diharapkan menjaga TNBTS dari kebakaran hutan demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Sejauh ini, api masih berusaha dipadamkan. Tantangannya, banyak semak belukar kering dan angin kencang di sekitar kaldera Tengger.
Toni Artaka, petugas lapangan TNBTS, mengatakan, Jumat pagi muncul titik api baru di titik B30 di Senduro. Titik itu, menurut Toni, dengan cepat meluas hingga menjangkau titik B29.
”Upaya pemadaman terus dilakukan. Namun, api mudah membesar dan merembet ke mana-mana. Anginnya kencang,” lanjutnya.
Sutiono, sukarelawan dari masyarakat peduli api di Desa Argosari, Lumajang, mengatakan, pemadaman dilakukan dengan menyiramkan air dari kendaraan bak terbuka hingga memukul-mukul api dengan kayu. Selain itu, mereka membuat sekat bakar selebar 3 meter.