Waduk Kering, Suplai Air Bersih Makassar Terganggu
Krisis air bersih dirasakan sebagian warga Makassar akibat terganggunya suplai air bersih dari PDAM Makassar. Hal ini disebabkan mengeringnya sungai yang menjadi sumber air baku PDAM.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Suplai air bersih ke sejumlah wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, saat ini terganggu. Sungai-sungai yang mengisi Bendung Leko Pancing, salah satu sumber air baku PDAM Makassar, saat ini kering.
Pantauan di Bendung Leko Pancing di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Rabu (30/8/2023), menunjukkan kondisi bendung yang tak lagi beroperasi. Sungai Leko Pancing yang jadi sumber air baku saat ini dasarnya sudah kelihatan. Adapun bagian-bagian yang terisi air, ketinggiannya hanya berkisar 30 sentimeter.
”Permukaan air sudah berkisar 2 meter di bawah bangunan pelimpah. Pada kondisi normal, permukaan air berada 1 meter di atas bangunan pelimpah. Saat ini pintu-pintu air sudah dibuka lebar, tapi tak cukup membuat air naik ke pelimpah,” kata Koordinator Air Baku Bendung Leko Pancing Hamzah.
Kondisi ini membuat air tak dapat lagi dipompa ke saluran pipa. Padahal, air dari bendung tak hanya menyuplai kebutuhan air bersih di Makassar, tetapi juga di Kabupaten Maros. Hamzah menyebut kondisi seperti ini tidak terjadi setidaknya empat tahun terakhir. Biasanya, hingga musim hujan datang, bendungan masih terisi air walau debitnya berkurang.
Krisis air baku berdampak terhadap anjloknya pasokan air bersih untuk sedikitnya 9 dari 15 kecamatan di Makassar. Dalam pengumuman yang disebarluaskan sejak Selasa (29/8/2023), pihak PDAM Makassar menyebut terjadi penurunan tekanan distribusi air yang sangat signifikan akibat berkurangnya suplai air.
Hal ini berdampak terhadap distribusi air ke Kecamatan Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanaya. Tak hanya air baku PDAM, sumur warga juga sebagian telah kering.
Rio Antoni (47), warga Kelurahan Antang, Makassar, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir sumurnya kering. Sumur bor ini sudah ada sejak 2009 dan menjadi sumber air utama untuk kebutuhan keluarganya sehari-hari.
”Sejak 2009 baru kali ini sumur saya kering. Sudah ditarik menggunakan mesin air dengan kapasitas besar, tetapi tak ada air yang keluar sama sekali. Saya sudah memasang sambungan air PDAM, tapi ternyata airnya juga tidak ada,” katanya.
Di sejumlah wilayah, warga terpaksa membeli air dari pemilik sumur bor yang airnya masih ada. Sebagian warga lain mengandalkan suplai air melalui mobil tangki.
Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto mengatakan, pihaknya akan mengerahkan kendaraan tangki milik PDAM dan dinas pemadam kebakaran untuk menyuplai air bersih ke permukiman warga.
”Kami juga akan mencoba mencari air tanah dengan memanfaatkan sistem geolistrik. Kami akan mencoba mencari titik-titik di mana air tanah masih ada dan layak digunakan,” ucapnya.
Ramdhan menyebut, langkah itu akan dilakukan setidaknya hingga musim hujan datang dan bendung kembali terisi air. ”Soalnya kami sudah dapat pemberitahuan bahwa musim kemarau akan terjadi hingga akhir tahun,” katanya.