Sabana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Terbakar
Kawasan sabana di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terbakar. Peristiwa ini tidak berpengaruh terhadap aktivitas wisata di taman nasional tersebut.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kebakaran lahan melanda kawasan sabana dan Blok Jemplang di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Tim gabungan berusaha mengisolasi titik api agar tidak menjalar ke lokasi lain.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardani, di Malang, Rabu (30/8/2023), mengatakan, tim advance telah dikerahkan untuk mengisolasi sumber api.
Tim terdiri dari petugas Resor Pengelola Taman Nasional (PTN) Wilayah Coban Trisula, PTN Tengger Laut Pasir, PTN Gunung Pananjakan, dan PTN Ranu Pani. Tim juga dibantu oleh masyarakat peduli api (MPA) dari desa-desa terdekat.
”Mereka mengisolir sumber api dengan membuat ilaran dan melakukan pemadaman menggunakan gepyok, jet shooter (pompa), mobil tangki, serta pompa pemadam kebakaran,” ujarnya.
Menurut Septi, hingga Rabu siang, lokasi yang belum berhasil dipadamkan berada di sisi barat shelter Watugede. Selain petugas dari unsur di atas, ada tambahan personel TNI, Polri, dan MPA dari Desa Ngadas, Ranu Pani, dan Argosari yang melakukan pemadaman di titik ini.
Selain memadamkan api, petugas juga berupaya mengamankan pengunjung yang melintas di lokasi kebakaran. Pasalnya, sabana yang terbakar berada di sisi utara jalur Malang-Lumajang yang melintasi lereng sisi utara Semeru. ”Sejauh ini kebakaran lahan tidak ada pengaruh terhadap aktivitas wisata ke Bromo,” katanya.
Disinggung apakah kebakaran di area ini merupakan dampak dari kebakaran serupa di wilayah lain beberapa hari sebelumnya, Septi mengatakan kebakaran kali ini merupakan titik baru.
Pihak TNBTS mendapatkan informasi dari masyarakat pada Selasa (29/8/2023) pukul 23.30 yang menyatakan terdapat titik api di Bantengan. Petugas kemudian mengecek ke lokasi dan terkonfirmasi adanya sumber api di lereng sisi utara jalan Malang-Lumajang dan menjalar ke arah sabana dan Blok Jemplang.
Terkait penyebab pasti kebakaran, Septi mengatakan masih dalam proses identifikasi. Begitu pula dengan luas area yang terbakar, hingga kini masih dalam proses penghitungan, termasuk area yang terbakar sebelumnya.
Dua pekan lalu, kebakaran lahan juga melanda kawasan Blok Oro-oro Ombo di bawah puncak Gunung Semeru, masuk wilayah Resor PTN Wilayah Ranu Pani SPTN Wilayah III Bidang Wilayah II Lumajang. Vegetasi yang terbakar berupa alang-alang, semak, serasah, dan sebagian pohon cemara gunung.
Kami bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengumpulkan bukti yang diperlukan dalam penyelidikan.
Sementara itu, pemicu kebakaran lahan di lereng Gunung Arjuno di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, di perbatasan Kabupaten Malang dan Pasuruan, diduga berasal dari aktivitas pemburu liar. Aparat Polres Malang tengah menyelidiki kasus ini.
Kepala Seksi Humas Polres Malang Inspektur Satu Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki lebih lanjut terkait pemburu yang dimaksud. ”Kami bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengumpulkan bukti yang diperlukan dalam penyelidikan,” katanya.
Sementara itu, titik api di lereng Gunung Arjuno belum sepenuhnya padam. Pada Rabu pagi, masih teramati kepulan asap dari arah Lawang, Kabupaten Malang.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahura Raden Soerjo, Ajat Sudrajat, menyatakan, titik api belum sepenuhnya bisa dipadamkan. Upaya pemadaman pun masih terus dilakukan.