Kondisi Tak Memadai, Ruas Timika-Waghete di Papua Tengah Belum Dapat Digunakan
Jalan nasional ruas Timika-Waghete di Provinsi Papua Tengah belum dapat digunakan hingga kini. Sebab, kondisi jalan belum teraspal dan tingkat kemiringan jalan sekitar 20 persen.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jalan nasional ruas Timika-Waghete di Provinsi Papua Tengah sepanjang 224,8 kilometer belum dapat digunakan hingga kini. Pemerintah pusat diharapkan menyiapkan anggaran yang optimal untuk mengaspal jalan dan mengatasi masalah tingkat kemiringan jalan yang berbahaya untuk dilalui.
Wakil Ketua Komisi IV Bidang Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Dewan Perwakilan Rakyat Rakyat Papua Thomas Sondegau, di Jayapura, Minggu (27/8/2023), mengatakan, pihaknya bersama jajaran Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Timika telah meninjau kondisi ruas jalan Timika-Waghete pada 3 Agustus 2023. Thomas mengatakan, masih terdapat jalan sepanjang 39 kilometer yang belum teraspal dan rawan longsor.
Ia menuturkan, sungguh disayangkan jalan nasional Timika-Waghete yang dibuka sejak tahun 2017 ini belum dapat dilalui hingga kini. Padahal, ruas Timika-Waghete sangat penting untuk memacu pembangunan di Provinsi Papua Tengah yang baru dimekarkan dari Papua pada akhir tahun 2022 lalu.
Diketahui, ruas jalan nasional Timika-Waghete sepanjang 224,8 kilometer menghubungkan Kabupaten Mimika ke Kabupaten Deiyai. Dari Deiyai akan tersambung ke sejumlah kabupaten di Papua Tengah, yakni Paniai, Dogiyai, hingga Nabire.
Adapun jalan nasional ruas Timika-Waghete dikerjakan dua Satker PJN Timika dan Satker PJN Paniai. Satker PJN Timika mendapatkan tanggung jawab untuk mengerjakan jalan ruas Timika-Waghete sepanjang 181,8 kilometer, sedangkan Satker PJN Paniai mengerjakan sepanjang 43 kilometer.
”Apabila ruas jalan ini terbuka, pertumbuhan ekonomi antara kabupaten di Papua Tengah akan terdampak. Distribusi barang kebutuhan pokok dan barang strategis lainnya dari Mimika hingga Nabire dapat berjalan lancar,” kata Thomas, yang juga berasal Papua Tengah ini.
Thomas berharap, Presiden Joko Widodo dapat menuntaskan proyek jalan nasional ruas Timika-Waghete sebelum masa jabatannya berakhir tahun 2024 mendatang. Hal ini sesuai dengan misi dari Presiden untuk membuka konektivitas di daerah yang masih terisolasi seperti Papua Tengah.
”Presiden Jokowi melalui kebijakannya telah membuka akses di wilayah Papua Pegunungan melalui jalur Trans-Papua Wamena-Jayapura. Kami berharap ruas Timika-Waghete juga mendapatkan prioritas agar segera dapat digunakan masyarakat setempat,” kata Thomas.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Timika Paimin ketika dikonfirmasi mengakui, ruas Timika-Waghete belum dapat dilalui meskipun sudah terbuka. Kondisi ini dipengaruhi tingkat kemiringan yang mencapai 20 persen. Idealnya, tingkat kemiringan jalan yang aman untuk dilalui maksimal 16 persen.
Paimin pun memaparkan, terdapat jalan sepanjang 12 kilometer di ruas Timika-Waghete masih berupa timbunan pasir dan batu. Sementara jalan dalam kondisi masih tanah sepanjang 39 kilometer.
”Kami telah mengusulkan ke pusat untuk pengerjaan jalan timbunan dan penurunan badan jalan di ruas Timika-Waghete pada tahun ini. Akan tetapi, usulan ini belum direalisasikan,” ujar Paimin.