Perbaikan Sembilan Titik Jalan Rusak, Trans-Papua Rute Jayapura-Wamena Ditutup
Ruas jalan Trans-Papua ruas Jayapura-Wamena sepanjang 575,14 kilometer ditutup hingga April mendatang. Upaya ini untuk memperbaiki sembilan titik jalan yang berkubang di ruas tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena menutup Jalan Trans-Papua ruas Jayapura-Wamena hingga April 2023. Hal ini untuk menuntaskan perbaikan sembilan titik jalan rusak di ruas jalan tersebut.
Panjang Jalan Trans-Papua ruas Jayapura-Wamena mencapai 575,14 kilometer. Namun, hingga kini, masih ada 75 km jalan yang belum dilapisi aspal.
Jalan ini berperan vital menyambungkan daerah pesisir dengan pegunungan. Setiap pekan, 200-400 kendaraan membawa aneka barang melintasi jalur itu.
Dari Jayapura, kendaraan melintasi Keerom, Yalimo, hingga Wamena di Papua Pegunungan. Namun, terjadi insiden pada akhir 2022. Sekitar 400 kendaraan terjebak akibat jalan rusak hingga akhir Februari 2023.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena Zepnat Kambu saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Senin (27/3/2023), mengatakan, Jalan Trans-Papua ruas Jayapura-Wamena ditutup sejak pekan lalu.
”Sembilan titik jalan rusak berada di Benawa, Kabupaten Yalimo. Kerusakan jalan tersebar di Km 416 hingga Km 428,” katanya.
”Kami menargetkan perbaikan sembilan titik jalan itu tuntas tiga pekan mendatang, bergantung pada cuaca. Curah hujan di Papua Pegunungan terbilang tinggi,” kata Zepnat.
Zepnat berharap perbaikan jalan bisa meminimalkan kecelakaan. Sebab, kemiringan jalan di sembilan titik itu mencapai 40 persen atau 18 derajat. Idealnya, tingkat kemiringan sesuai dengan standar jalan nasional di Papua tidak boleh lebih dari 15 persen.
”Upaya perbaikan jalan mendapatkan dukungan dari Pemprov Papua Pegunungan dan Pemkab Yalimo. Kami berupaya agar jalan ini kembali dibuka secepatnya,” harap Zepnat.
Ke depan, Kementerian Perhubungan juga akan menyiapkan jembatan timbang untuk mengawasi muatan kendaraan yang melintasi ruas jalan Jayapura-Wamena. Salah satu penyebab jalan mudah rusak karena muatan kendaraan melebihi ambang batas, minimal 5 ton.
”Jembatan timbang akan dibuat di Benawa pada 2024,” tutur Zepnat.
Harry Patra, Pejabat Pembuat Komitmen Ruas Elelim Mamberamo BPJN Wamena, menambahkan, perbaikan sembilan titik jalan itu bakal menerapkan metode geotextile separator. Metode ini menggunakan lembaran material tekstil untuk menutupi jalan rusak serta dilapisi material campuran pasir dan batu.
”Metode ini memisahkan dua partikel tanah berbeda. Tujuannya mencegah timbunan pasir dan batu tidak tercampur dengan tanah lunak sehingga jalan tidak mudah rusak,” papar Harry.
Bupati Yalimo Nahor Nekwek mengapresiasi upaya BPJN Wamena memperbaiki sembilan titik jalan yang berkubang. Ia berharap perbaikan jalan bisa menekan disparitas harga di Papua Pegunungan.
Marthen Tangalele, pedagang di Distrik Elelim, ibu kota Yalimo, mengaku, pasokan barang pokok dari Jayapura melalui Jalan Trans-Papua sangat vital. Lancar atau tidak proses distribusi sangat memengaruhi stok dan harganya.
”Saat ini pasokan barang dari Jayapura semakin menipis. Akibatnya, harga sejumlah barang pokok di Yalimo meningkat. Minyak goreng premium, misalnya, naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 45.000 per liter. Kami berharap perbaikan jalan ini segera tuntas,” ucap Marthen.