Curah Hujan Tinggi, Ratusan Kendaraan Terjebak di Jalan Trans-Jayapura-Wamena
Ratusan mobil dan truk terjebak di 10 titik Jalan Trans-Jayapura-Wamena di Kabupaten Yalimo yang mengalami kerusakan. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena terus berupaya mengatasi masalah tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 150 mobil gardan ganda serta truk pengangkut barang kebutuhan pokok dan material bangunan terjebak di Jalan Trans-Jayapura-Wamena di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, sejak Desember 2022 hingga kini. Kondisi tersebut disebabkan kondisi jalan yang berlumpur di 10 titik akibat tingginya curah hujan.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena Zepnat Kambu, di Jayapura, Papua, Sabtu (18/2/2023), mengatakan, ratusan kendaraan tersebut terjebak di 10 titik jalan yang berkubang lumpur.
Zepnat memaparkan, 10 titik yang mengalami kerusakan ini tersebar di ruas jalan Kilometer 416 hingga Km 428 di wilayah Kabupaten Yalimo. Kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan karena belum teraspal, dilewati kendaraan dengan berat muatan barang yang berlebihan, dan tingginya curah hujan di lokasi tersebut.
Panjang keseluruhan Jalan Trans-Jayapura-Wamena mencapai 575 kilometer. Jalan itu melewati sejumlah daerah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Yalimo, dan berakhir di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, yang merupakan ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Biasanya, dalam sepekan, sebanyak 200-400 truk dan mobil gardan ganda yang membawa aneka barang melintasi jalur itu dari Jayapura. Masih terdapat 75 kilometer Jalan Trans-Jayapura-Wamena yang belum teraspal.
Idealnya, maksimal beban setiap kendaraan tidak boleh melebihi 5 ton ketika melewati Jalan Trans-Jayapura-Wamena. Sebab, masih terdapat jalan yang belum teraspal dan elevasi atau kemiringan jalan yang curam.
”Berdasarkan informasi sebelumnya, terdapat sekitar 500 kendaraan terjebak di ruas jalan yang berlumpur. Kami telah mengerahkan alat berat untuk menarik kendaraan yang terjebak. Kini hanya tersisa 150 kendaraan yang masih terjebak di sana," kata Zepnat.
Zepnat menuturkan, BPJN Wamena telah berkoordinasi dengan kontraktor selaku pelaksana tender untuk mengeluarkan 150 kendaraan yang terjebak di ruas jalan tersebut mulai Sabtu ini hingga 22 Februari 2023. Setelah upaya tersebut tuntas, pihak kontraktor akan memperbaiki 10 titik jalan yang rusak.
Zepnat memaparkan, BPJN Wamena akan menutup Jalan Trans-Jayapura-Wamena dengan jangka waktu sekitar satu bulan. Kebijakan ini bertujuan agar proses perbaikan jalan tidak terkendala dengan aktivitas kendaraan yang lalu-lalang di wilayah tersebut.
Jalan Trans-Jayapura-Wamena berperan menyambungkan daerah pesisir dengan wilayah pegunungan. Jayapura merupakan ibu kota Papua yang terletak di pesisir, sedangkan Wamena merupakan pusat kegiatan ekonomi di kawasan Papua Pegunungan.
BPJN Wamena telah berkoordinasi dengan kontraktor selaku pelaksana tender untuk mengeluarkan 150 unit kendaraan yang terjebak.
”Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Polda Papua, dan Kodam Cenderawasih sebelum menutup Jalan Trans-Jayapura-Wamena. Kami akan berupaya maksimal memperbaiki jalan ini karena merupakan urat nadi konektivitas ke wilayah Pegunungan Papua,” tutur Zepnat.
Ia menambahkan, BPJN Wamena akan melaksanakan proses tender untuk pengaspalan jalan sepanjang 50 kilometer pada tahun ini. Sementara itu, proses pengaspalan jalan sepanjang 25 kilometer dilakukan oleh dua kontraktor selaku pemenang tender.
Adi Agustinus (33), salah seorang sopir yang kendaraannya terjebak, menuturkan, dirinya bersama ratusan sopir lainnya sudah tertahan di ruas jalan tersebut selama tiga bulan terakhir. Adapun kendaraan para sopir terjebak di kubangan lumpur dengan kedalaman mencapai sekitar 50 sentimeter.
Adi mengaku, para sopir mendirikan tenda di area dekat kendaraan untuk beristirahat. Para sopir mendapatkan pasokan air bersih dari mata air setempat, tetapi pasokan makanan semakin menipis.
”Banyak sopir yang terpaksa dievakuasi ke Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo, dan Wamena karena sakit. Kami berharap semua kendaraan yang terjebak di jalan ini bisa segera ditarik dengan menggunakan alat berat,” ujarnya saat dihubungi.