Presiden Resmikan Sistem Penyediaan Air Minum Mebidang, Ingatkan Pentingnya Air
Presiden Jokowi meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Medan, Binjai, Deli Serdang. Setelah empat hari di Afrika, Presiden menyebut merasakan betapa pentingnya membangun penyediaan air bersih.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
BINJAI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Medan, Binjai, Deli Serdang, di Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (25/8/2023). Presiden mengingatkan pentingnya penyediaan air minum nasional. Pemerintah pusat, provinsi, dan daerah diminta menyiapkan penyediaan air yang memadai untuk masyarakat.
”Saya bisa merasakan begitu pentingnya air setelah kemarin empat hari di Afrika. Kita ini sering tidak merasa betapa pentingnya air karena kita tidak pernah merasa kekurangan air,” kata Presiden saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Medan Binjai Deli Serdang (Mebidang).
Peresmian dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Binjai Amir Hamzah, Wali Kota Medan Bobby A Nasution, dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan.
Presiden mengatakan, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menyelesaikan SPAM Mebidang dengan anggaran Rp 948 miliar. Proyek itu merupakan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Kementerian PUPR membangun SPAM dan jaringan distribusi utama, Pemprov Sumut menyediakan lahan, dan pemerintah kabupaten/kota membangun pipa distribusi sambungan rumah. Kerja sama yang baik seperti itu, kata Presiden, akan membuat pembangunan semakin cepat.
Presiden menyebut, SPAM Mebidang mempunyai kapasitas pengolahan air 1.100 liter per detik. SPAM mengambil sumber air baku dari Sungai Bingai. ”Ini sangat besar sekali sehingga saya minta kepada gubernur, bupati, dan wali kota agar menindaklanjuti sambungan-sambungan ke rumah tangga,” kata Jokowi.
Jokowi menyebut, SPAM Mebidang dapat memasok kebutuhan air untuk 88.000 sambungan rumah. Dengan demikian, SPAM itu dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 440.000 jiwa di kawasan Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Bertahap
Basuki menjelaskan, SPAM Mebidang telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 1.100 liter per detik. Pembangunan akan dilanjutkan untuk tahap kedua dengan kapasitas yang sama. Kebutuhan air baku untuk tahap kedua masih memadai karena kapasitas intake (pemasukan) yang dibangun mencapai 2.400 liter per detik.
Air bersih dari SPAM Mebidang tahap pertama akan didistribusikan ke tiga reservoir melalui pipa utama sepanjang 23 kilometer. Di Medan, reservoir yang dibangun berkasitas 12.000 meter kubik, di Deli Serdang 3.000 meter kubik, dan di Binjai 2.500 meter kubik. Dari reservoir itu, air bersih akan didistribusikan ke masyarakat melalui sambungan rumah.
Kami akan serahkan SPAM Mebidang ke PDAM. (Basuki Hadimoeljono)
Basuki menyebut, SPAM Mebidang akan memasok air 750 liter per detik ke Kota Medan yang dialirkan untuk 60.000 sambungan baru di 10 kecamatan. Untuk Deli Serdang akan dialirkan 200 liter per detik air bersih ke 16.000 sambungan rumah. Adapun untuk Binjai akan dialirkan 150 liter per detik air bersih ke 12.000 sambungan rumah.
Saat ini sudah 1.000 sambungan rumah yang sudah menikmati air dari SPAM Mebidang dan akan dibangun secara bertahap hingga total 88.000 sambungan rumah. Basuki menyebut, pembangunan sambungan rumah akan dipercepat setelah mengalami keterlambatan karena pandemi Covid-19.
Pasokan air bersih itu, kata Basuki, akan sangat berguna di tengah cakupan layanan air minum di kawasan Mebidang yang masih rendah. ”PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirtanadi Sumut akan memanfaatkan ini. Kami akan serahkan SPAM Mebidang ke PDAM,” kata Basuki.
Kepala Penelitian dan Pengembangan PDAM Tirtanadi Sumut Ewin Putra mengatakan, SPAM Mebidang sangat penting di tengah masih terbatasnya cakupan layanan air di kawasan Mebidang. Di kawasan itu cakupan layanan air bersih baru 71 persen.
”Dengan 88.000 sambungan baru, kami perkirakan cakupan layanan air bersih di Mebidang bisa mencapai 80 persen,” kata Ewin.
Jembatan Aek Tano Ponggol
Dalam acara itu, Presiden juga sekaligus meresmikan Jembatan Aek Tano Ponggol di Kabupaten Samosir. ”Saya meresmikan Jembatan Aek Tano Ponggol yang juga telah selesai, menelan biaya Rp 157 miliar,” kata Jokowi.
Jembatan itu menggantikan jembatan lama yang fungsinya sangat penting, yakni menghubungkan daratan Pulau Samosir dengan daratan Sumatera. Jembatan itu satu-satunya pintu masuk jalur darat dari daratan Sumatera ke Pulau Samosir.
Jembatan itu juga penting karena menjadi jalur dari Pulau Samosir ke Bandara Internasional Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara. Jembatan Aek Tano Ponggol memiliki panjang total 382 meter dengan lebar jalur lalu lintas delapan meter.