Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus mengawal masuknya investasi ke daerahnya. Investasi yang berpotensi masuk terkait ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen, dan berupaya mengawal, memperlancar masuknya investasi di 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah. Selain dengan terus membuka peluang masuk, upaya internal juga akan dilakukan dengan memberikan sosialisasi terkait investasi kepada masyarakat di setiap daerah.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, sosialisasi penting dilakukan karena penanaman investasi mutlak memerlukan adanya kesadaran, penerimaan dari masyarakat setempat.
”Ketika sosialisasi berhasil dilakukan, masyarakat bisa menerima, maka investor pun bisa dengan mudah menanamkan investasi di daerah tersebut,” ujarnya dalam jumpa pers yang digelar dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Taman Lumbini, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (21/8/2023).
Dalam sosialisasi ini, Ganjar menerangkan, pihaknya juga akan menerangkan bahwa investasi yang berpotensi masuk adalah investasi terkait ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menurut dia, juga sangat terbuka terhadap penanaman investasi dengan penerapan teknologi baru. Dalam hal ini, pihak investor pun dipersilahkan untuk mencari lokasi paling tepat untuk menerapkan teknologi yang dibawanya.
”Investor dipersilakan untuk menentukan sendiri, di lokasi, daerah mana yang dianggap paling tepat untuk penerapan teknologi tersebut,” ujarnya.
Tahun ini, besaran investasi di Jawa Tengah ditargetkan mencapai Rp 65 triliun. Hingga pertengahan tahun, capaian investasi sudah mencapai Rp 27 triliun. Angka tersebut merupakan total perhitungan dari penanaman modal asing sebesar Rp 10,6 triliun, dan penanam modal dalam negeri sekitar Rp 16 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Ganjar mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan berbagai cara termasuk dengan melakukan jemput bola, menarik minat investor untuk menanamkan modal di daerah. Upaya jemput bola ini antara lain dilakukannya dengan cara melakukan pendekatan, memaparkan potensi daerah dalam pertemuan menteri ekonomi se-Asia Tenggara yang saat ini berlangsung di Semarang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sakina Rosellasari mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan dan diskusi dengan sejumlah pemilik modal dari berbagai negara di Asia Tenggara, nominal dari besaran dana investasi yang dilakukan sejumlah pelaku usaha saat ini sudah mencapai sekitar Rp 18,4 triliun. Penanaman investasi tersebut dilakukan di sektor manufaktur, energi, dan pengolahan limbah atau sampah.
Setelah pandemi, Sakina menuturkan, pihaknya optimistis capaian investasi akan terus membaik dan meningkat. Optimisme ini pun muncul karena capaian investasi di tahun 2022 sudah mampu menyamai capaian investasi di tahun 2019, sebelum terjadinya pandemi.
Ketika sosialisasi berhasil dilakukan, masyarakat bisa menerima, maka investor pun bisa dengan mudah menanamkan investasi di daerah tersebut. (Ganjar Pranowo)
Pihaknya lebih memfokuskan pada penanaman investasi di sektor padat karya dan padat modal. Kendatipun demikian, Jawa Tengah tetap terbuka untuk penanaman investasi di sektor lain seperti alas kaki dan manufaktur.
Dia pun terus mendorong tumbuhnya kegiatan usaha yang menerapkan konsep ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Selain karena dapat berdampak pada aktivitas ekonomi berkelanjutan, kegiatan usaha berkonsep ekonomi hijau itu dapat lebih menarik perhatian investor dari luar negeri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra juga menyampaikan bahwa UMKM di Jawa Tengah, khususnya binaan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, terus didorong untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah dan pengelolaan berbasis ekonomi hijau.
”Penerapan ekonomi sirkular tersebut diharapkan dapat berdampak positif mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta menambah daya saing produk,” ujarnya.