Ekspor kopra mencapai 2.800 ton pada semester I 2023, naik signifikan daripada periode yang sama tahun lalu sebesar 287 ton.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Karantina Pertanian Jambi mendata kenaikan pesat ekspor komoditas pertanian pada semester I tahun 2023. Kenaikan tertinggi dicetak komoditas kopra yang volumenya naik hampir 900 persen.
Berdasarkan data terintegrasi karantina IQFast pada semester I tahun 2023, ekspor kopra mencapai 2.800 ton. Periode yang sama tahun lalu, volume ekspor kopra masih 287 ton.
”Peningkatan volume ekspor kopra mencapai delapan kali lipat atau 875,6 persen,” kata Kepala Karantina Pertanian Jambi Prayatno Ginting, Minggu (20/8/2023).
Peningkatan ekspor itu didorong penambahan frekuensi signifikan. Ekspor komoditas pertanian dicatatkan 902 kali. Pengirimannya mencakup 50 jenis tanaman dan hewan atau produk turunannya ke 35 negara tujuan. Nilai ekonomi ekspornya mencapai Rp 1,9 triliun dengan volume total mencapai 598.420 ton.
Bersamaan dengan peringatan HUT Ke-78 RI, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi memfasilitasi sertifikasi ekspor 60.000 ton komoditas pertanian ke 18 negara. Pada Jumat (18/8/2023) lalu, seluruh komoditas ekspor tersebut dilepas melalui Jambi melalui program Merdeka Ekspor. Nilai ekspornya mencapai Rp 207 miliar.
”Setiap komoditas yang diberangkatkan terlebih dahulu dipastikan sehat dan aman,” tambahnya. Untuk memastikan kondisi itu terwujud, pihaknya bantu memfasilitasi dan mempermudah pelayanan bagi para calon eksportir sehingga komoditas-komoditasnya dapat memenuhi persyaratan negara tujuan.
Sumbangannya cukup besar dan didominasi sektor pertanian, yaitu sebesar 31 persen. (Muktamar Hamdi)
Komoditas tersebut di antaranya kopra, cangkang sawit, pinang biji, kelapa bulat, karet lempengan, minyak kelapa, kacang sacha inchi, vanili, dan kayu manis. Ada juga kopi biji, getah damar, kayu olahan, kayu karet, dan tanaman hias.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Jambi Muktamar Hamdi menilai, besarnya sumbangan dari komoditas pertanian telah mendongkrak perekonomian Jambi. ”Sumbangannya cukup besar dan didominasi sektor pertanian, yaitu sebesar 31 persen,” katanya. Merdeka Ekspor diharapkan dapat semakin mendorong pertumbuhan perekonomian di provinsi itu.
Prayatno menambahkan, Kementerian Pertanian aktif mengakselerasi ekspor melalui berbagai cara, salah satunya Program Desa Ekspor. Tujuannya mendorong masyarakat di sejumlah wilayah mengembangkan potensi pertanian di wilayahnya dengan komoditas pertanian yang bernilai jual ekspor tinggi.
Program itu juga digaungkan untuk mewujudkan pengembangan komoditas pertanian menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Hal ini untuk menghindari fluktuasi harga bahan mentah yang kerap dialami, termasuk di antaranya komoditas karet, sawit, dan kopi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, nilai ekspor Provinsi Jambi pada Juni 2023 mencapai 172,9 juta dollar AS. Komposisi masih pada sektor pertambangan yang mencapai 60 persen dan sisanya komoditas pertanian dan hasil industri.