Berharap Ada Deklarasi soal Kejahatan Transnasional dalam AMMTC 2023 di Labuan Bajo
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo berharap ada deklarasi soal kejahatan transnasional antara negara anggota ASEAN dalam AMMTC Ke-17 di Labuan Bajo pada 20-23 Agustus 2023.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Dalam ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime atau AMMTC Ke-17 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, diharapkan ada deklarasi bersejarah mengenai kejahatan transnasional di antara anggota. Sebanyak 10 menteri negara ASEAN dan tamu undangan penting lain hadir dalam pertemuan pada 20-23 Agustus itu. Sebanyak 619 personel Polri dikerahkan mengamankan AMMTC 2023 tersebut.
Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, saat memberikan keterangan kepada awak media di Labuan Bajo, Sabtu (19/8/2023), mengatakan, AMMTC Ke-17 merupakan pertemuan setingkat menteri ASEAN untuk membahas isu-isu kejahatan lintas negara ASEAN. AMMTC diselenggarakan pertama kali pada tahun 1997 dan diselenggarakan setiap dua tahun. Namun, sejak 2017 AMMTC diselenggarakan setiap tahun.
”Kita berharap ada deklarasi bersejarah dalam MMTC Ke-17 ini. Keterkaitan antara AMMTC Ke-17 dan deklarasi KTT ASEAN Ke-42 itu juga diakui sebagai bagian dari upaya mempromosikan kerja sama dan membangun satu pemahaman antara negara-negara anggota ASEAN mengenai sejumlah hal, termasuk kejahatan transnasional ini,” kata Kapolri, sebagaimana disampaikan Humas Polda NTT.
Kita berharap ada deklarasi bersejarah dalam MMTC Ke-17 ini. (Listyo Sigit)
Kapolri dan rombongan dijemput Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma dan sejumlah petinggi polda. Selain mengikuti pertemuan, Kapolri juga memantau sejumlah kesiapan pelaksanaan AMMTC 2023 ini.
Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma (menunduk) dengan didampingi istri Kapolda bersalaman dengan Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Prabowo di Bandara Komodo Labuan Bajo, Sabtu (19/8/2023).
Pertemuan itu akan memformulasikan hal-hal penting yang akan dideklarasikan bersama untuk ditindaklanjuti. Adapun negara-negara ASEAN yang tergabung dalam AMMTC itu adalah Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Philipina, Thailand, dan Vietnam.
Pemilihan Labuan Bajo untuk kegiatan AMMTC Ke-17 merupakan upaya mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata superprioritas yang semakin dikenal dan dikunjungi baik wisatawan dalam maupun luar negeri. Makin banyak pengunjungi ke Labuan Bajo, ekonomi daerah itu makin menggeliat.
Tanpa gangguan
Juga Labuan Bajo jauh dari hiruk-pikuk dan hingar-bingar kendaraan bermotor. Suasana di daerah itu relatif lebih aman dan tenang, memberikan kesempatan kepada para peserta pertemuan untuk melahirkan pikiran dan pendapatan tanpa gangguan kebisingan. Peserta juga akan memiliki pengalaman yang unik dan mendalam.
Selaku Ketua AMMTC 2023, Sigit Prabowo mendorong pentingnya kekuatan AMMTC Ke-17. Melalui kerja sama yang lebih erat dengan kepolisian negara-negara di Asia Tenggara. ”Saya berharap ada beberapa keputusan bersama yang kita kerja samakan terkait kejahatan transnasional,” katanya.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi (kanan) dan Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma (tengah) saat menjemput Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Prabowo (berselendang) di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Sabtu (19/8/2023).
Sejumlah agenda telah disiapkan, termasuk Preparatory ASEAN SOMTC for AMMTC, dipimpin Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Wahyu Widada. AMMTC Plenary ini membahas isu-isu kejahatan lintas negara di Asia Tenggara. Pertemuan ini dipimpin Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Prabowo.
Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti mengatakan, pemilihan Labuan Bajo antara lain untuk memadukan kegiatan itu dengan budaya lokal melalui parade budaya kepada para delegasi. Sekaligus memperlihatkan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan setiap pergelaran nasional dan internasional.
Khusus agenda Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC) akan membahas hal-hal yang pernah dibahas sebelumnya, yakni saat pertemuan di DI Yogyakarta. Pertemuan itu untuk menyatukan pemahaman tentang terorisme, perdagangan manusia, dan Labuan Bajo Declaration. Terkait hal ini, para peserta akan membahas soal solusi dan strategi bersama mengatasi tantangan-tantangan itu dalam kerangka kerjasama lintas negara.
Pada kesempatan itu terjadi pula diskusi dengan negara mitra di luar kawasan ASEAN, seperti China, Jepang, dan Korea, untuk membahas pengembangan kapasitas, pertukaran informasi, dan kemampuan menegakkan hukum. Tentu, konsep kerja sama ASEAN juga akan diadopsi negara-negara mitra tadi.
Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti saat diwawancarai di Labuan Bajo, Minggu (20/8/2023).
AMMTC Ke-17 sangat ditunggu semua anggota ASEAN setelah dua tahun terakhir diselenggarakan secara secara offline dan online akibat pandemi Covid-19. Selain 10 negara ASEAN, juga hadir tiga mitra dialog, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan, negara Observer Timor Leste, para Kepala Departemen Imigrasi ASEAN, Kepolisian Kamboja, Sekjen ASEAN, dan delegasi lain. Semua hadir untuk membangun kerja sama di bidang penanganan kejahatan transnasional.
Polri menyiapkan 181 kendaraan untuk pengamanan AMMTC terkait rekayasan lalu lintas dan pengamanan rute. Polri akan melaksanakan pengamanan secara maksimal terhadap tamu VIP/VVIP dari peserta AMMTC sejak tiba sampai selesai pertemuan.
Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Ariasandy mengatakan, sebanyak 619 personel Polri terlibat mengamankan AMMTC Ke-17 di Labuan Bajo. Jumlah tersebut terdiri dari BKO Mabes Polri sebanyak 159 personel, 460 dari Polda NTT, didukung Polres Manggarai Barat, Manggarai, Ende, dan Polres Nagekeo.