Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menegaskan PPP tetap dalam koalisi bersama PDI Perjuangan dengan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Mardiono menilai koalisi partai politik akan memudahkan rakyat dalam memilih.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menegaskan partainya tetap pada sikap koalisi dengan PDI-P untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024.
Perihal itu diungkapkan Mardiono dalam konferensi pers bersama Gubernur Bali Wayan Koster seusai pertemuan antara keduanya di Gedung Jaya Sabha, kediaman Gubernur Bali di Kota Denpasar, Bali, Senin (14/8/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Mardiono menerangkan, kunjungannya menemui Gubernur Bali itu juga membahas perihal upaya kerja sama dalam pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan serangkaian tugas, yang diampunya sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.
”Dalam proses perjalanan mengabdi kepada bangsa dan negara bersama rakyat, jatuh bangunnya (PPP dan PDI-P) hampir mirip. PDI-P dan PPP itu bersahabat lama,” kata Mardiono, yang didampingi Gubernur Koster.
Mardiono menyatakan persahabatan lama antara PPP dan PDI Perjuangan itu menjadi tanda, yang sudah teruji. ”Insya Allah, loyalitas persahabatan itu akan bisa kami lanjutkan pada Pemilu 2024. Yang kami bangun antara PPP dan PDI Perjuangan tidak hanya sampai pada sukses di pemilihan presiden saja, tetapi juga sampai ke pemilu legislatif,” ujar Mardiono.
Koster, yang juga Ketua DPD PDI-P Provinsi Bali, mengatakan, sebagai kader partai, mereka akan mendukung kebijakan dari DPP untuk dilaksanakan di daerah, termasuk di Bali. Langkah antarpartai politik untuk saling mendukung itu merupakan kerja sama model baru yang dikembangkan PDI-P dan PPP, yang tidak menonjolkan politik transaksional.
Begitu pula perihal pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Menurut Mardiono, PPP akan setia dengan PDI-P dalam komitmen mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024.
Mardiono mengatakan, sikap PPP sejalan dengan Ketua Umum PDI-P, yang mementingkan demokrasi di Indonesia tetap terjaga, kebutuhan rakyat Indonesia dapat terpenuhi, dan estafet kepemimpinan nasional dapat tersambungkan dengan baik untuk menyiapkan Indonesia maju. Sikap itu juga diusung PPP dalam pemrosesan calon wakil presiden, yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
Meski hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) PPP mengusulkan nama Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Ganjar Pranowo, menurut dia, PPP mengikuti keputusan bersama dalam koalisi bersama PDI Perjuangan.
Penentuan cawapres itu tidak semata-mata mengedepankan kepentingan politik praktis, tetapi lebih mementingkan upaya memenuhi kebutuhan rakyat dan bangsa melalui peralihan dan keberlanjutan kepemimpinan nasional.
”Inilah pentingnya sukses pemilu dan melahirkan seorang pemimpin, yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan,” kata Mardiono. ”Itu lebih penting dibandingkan calon wakil presidennya siapa, dari PPP atau tidak,” ujar Mardiono.
Mengenai bergabungnya Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar dalam koalisi bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pemilihan Presiden 2024, Mardiono mengucapkan selamat. Ia menilai ikatan kerja sama partai politik itu bertujuan membentuk jalan politik, yang akan lebih memudahkan rakyat untuk menentukan pilihannya di Pilpres 2024.
”Ini akan bisa mendorong demokrasi nanti akan terselenggara lebih baik lagi dan Pemilu nanti akan betul-betul dijalani sebagai pesta demokrasi untuk rakyat Indonesia,” ujar Mardiono.