PLN Percepat Listrik 24 Jam di Pulau-pulau Kecil di NTB
Pulau Bajo Pulo di Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Oktober 2023 ditargetkan bisa mendapatkan layanan listrik selama 24 jam.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat terus mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah tersebut, termasuk ke pulau-pulau kecil. Salah satunya di Pulau Bajo Pulo, Kabupaten Bima, yang ditargetkan bisa menyala 24 jam pada Oktober 2023.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo dalam keterangan persnya di Mataram, Rabu (9/8/2023), mengatakan, saat ini pembangunan fisik atau infrastruktur untuk Bajo Pulo telah mencapai 70 persen. ”Kami terus mempercepat proses pekerjaan di lapangan sehingga target listrik menyala 24 jam di Bajo Pulo di Oktober ini bisa tercapai,” katanya.
Bajo Pulo adalah salah satu pulau kecil di ujung timur Pulau Sumbawa, tepatnya 45 kilometer timur Kota Bima. Pulau kecil ini berada tidak jauh dari Pelabuhan Sape atau Pelabuhan yang menghubungkan Sumbawa dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Sudjarwo, mereka membangun jaringan sepanjang 1,74 kilometer sirkuit (kms atau satuan panjang jaringan transmisi) di Bajo Pulo. Sebanyak empat titik menara (tower) dibangun di pulau Ini.
”Persiapan pembebasan lahan untuk tapak menara dan sosialisasi kepada masyarakat Bajo Pulo bersama perangkat desa setempat telah dimulai di bulan November 2021. Sementara pembangunan fisik, seperti fondasi dan menara, serta penarikan kabel dimulai sejak Juni 2022,” katanya.
Sudjarwo mengatakan, upaya menghadirkan listrik selama 24 jam di Bajo Pulo 24 sebagai salah satu bentuk komitmen PLN untuk memberikan akses listrik ke pelosok negeri. Harapannya, tidak hanya sebagai penerang, hadirnya listrik sehari penuh diharapkan akan memudahkan masyarakat beraktivitas.
Menurut Sudjarwo, saat ini, di Bajo Pulo terdapat 506 pelanggan dengan komposisi 98 persen pelanggan rumah tangga. Ketersediaan listrik yang andal di Bajo Pulo diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian desa, termasuk membantu anak-anak di perdesaan bisa belajar lebih baik.
Hadirnya listrik sehari penuh diharapkan akan memudahkan masyarakat beraktivitas.
”Kami memohon dukungan dari masyarakat Bajo Pulo dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan hingga ke daerah-daerah terpencil. Sinergi tersebut memegang peranan sangat penting untuk membantu kami dapat mewujudkan keadilan energi hingga pelosok negeri, khususnya di NTB,” kata Sudjarwo.
Kepala Desa Bajo Pulo Mahmudin Caco mengatakan, saat ini warga hanya menikmati listrik pada malam hari, sedangkan pada siang hari listrik padam. Oleh karena itu, pihaknya sangat antusias dan menyambut positif target menghadirkan listrik 24 jam di Bajo Pulo.
”Kami sudah lama menunggu listrik menyala terus 24 jam,” kata Mahmudin.
Mahmudin berharap, masuknya listrik 24 jam ini akan dapat menghidupkan perekonomian warga. Apalagi ada berbagai potensi usaha yang bisa berkembang. Sebagai contoh, cold storage untuk penyimpanan ikan bisa berfungsi karena mayoritas masyarakat Bajo Pulo adalah nelayan.
Selain di Bajo Pulo, PLN UIW NTB juga telah menghadirkan listrik 24 jam di pulau-pulau kecil lain di NTB, misalnya di Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, dengan jaringan kabel laut dan Pulau Medang, Kecamatan Badas, Kabupaten Sumbawa.