Trans Jateng Hubungkan Surakarta-Sukoharjo-Wonogiri
Surakarta, Sukoharjo, dan Wonogiri kini terhubung dalam koridor teranyar layanan Trans Jateng. Gubernur Jateng meluncurkannya di saat akhir masa jabatannya.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
WONOGIRI, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meluncurkan rute baru atas layanan bus rapid transit Trans Jateng, yakni Koridor VII. Dalam koridor itu, tiga daerah dapat dihubungkan, yakni Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, hingga Kabupaten Wonogiri. Keberadaan layanan ini diharapkan mampu menjadi solusi penekan inflasi transportasi.
Peluncuran layanan itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Alun-alun Kabupaten Wonogiri, Jateng, Selasa (8/8/2023). Turut hadir para kepala daerah yang wilayahnya dilalui kendaraan umum tersebut, yakni Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo.
”Transportasi merupakan salah satu komponen yang mengaduk-aduk inflasi. Karena, hampir setiap hari, orang-orang itu bepergian. Dan, perlu kita akui, layanan transportasi publik kita belum seperti yang diharapkan,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Hal tersebut bisa dilihat dalam catatan data inflasi berdasarkan pemantauan di enam wilayah kota di Jawa Tengah, yakni sebesar 0,28 persen pada April 2023. Adapun tingkat inflasi tahun ke tahun tercatat 4,40 persen. Sektor transportasi menjadi sektor yang masuk kategori inflasi paling tinggi bila dilihat dalam kategori tahun ke tahun, yaitu 12,46 persen.
Keadaan itu mendorong diluncurkannya layanan bus rapid transit bernama Trans Jateng pada 2017. Dalam perjalanannya, terdapat tujuh koridor yang berhasil dibuat yang melayani sejumlah rute, yaitu Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Magelang-Purworejo, Surakarta-Sragen, Semarang-Grobogan, dan Surakarta-Sukoharjo-Wonogiri.
Rute teranyar ialah Surakarta-Sukoharjo-Wonogiri. Kebetulan rute itu diluncurkan di akhir masa kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah yang bakal purnabakti pada awal September nanti. Dengan adanya rute tambahan, ia merasa program kerjanya selama memimpin semakin terlengkapi.
”Pas di akhir saya menjabat, kami luncurkan rute terakhir sehingga menggenapkan seluruh program sehingga semakin lengkap. Mudah-mudahan ini bermanfaat,” kata Ganjar.
Pas di akhir saya menjabat, kami luncurkan rute terakhir sehingga menggenapkan seluruh programsehingga semakin lengkap. (Ganjar Pranowo)
Dalam koridor terbaru itu, terdapat 15 bus yang disiapkan. Sebanyak dua bus di antaranya termasuk kategori ramah difabel dengan tipe dek rendah. Lalu, ada satu armada lain yang disiapkan sebagai unit cadangan.
Operasional bus akan berlangsung mulai dari pukul 05.00 hingga pukul 19.00 setiap harinya. Adapun bus berangkat dari Terminal Tirtonadi di Kota Surakarta hingga Terminal Tipe C Wonogiri.
Ganjar menyebut tidak ada perbedaan tarif dari koridor lainnya. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 2.000 sekali berangkat untuk pelajar, buruh, dan veteran. Khusus penumpang umum, tarif yang dikenakan sebesar Rp 4.000 sekali naik.
Meski demikian, tarif promo akan dikenakan selama sepekan ke depan, mulai dari Selasa (8/8/2023) hingga Minggu (15/8/2023). Pada masa promo, penumpang tidak akan dibebani biaya sepeser pun.
”Koridor ini mudah-mudahan akan terus berjalan dan terintegrasi dengan layanan yang ada di daerah. Umpamanya angkutan-angkutan yang masuk desa. Jadi, warga kalau bepergian dari titik ke titik lain tidak kesulitan,” kata Ganjar.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo merasa bersyukur atas keberadaan program itu. Menurut dia, transportasi murah dan nyaman mampu menjadi jawaban bagi segenap warga.
Apalagi, angkutan itu melintasi daerah-daerah sekitar. Integrasi layanan transportasi diyakininya dapat semakin membantu warga yang punya mobilitas tinggi.
”Ini menjawab harapan publik atas kebutuhan transportasi yang murah dan terintegrasi. Tentunya, ini akan turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan,” kata Joko.