Tiga Nama Diusulkan Jadi Calon Penjabat Gubernur Jateng
DPRD Jateng telah mengusulkan tiga nama calon penjabat gubernur Jateng kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Dalam Negeri. Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpamitan kepada sejumlah pihak.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Dalam waktu kurang dari satu bulan, masa jabatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal berakhir. DPRD Jateng telah mengusulkan tiga nama calon penjabat gubernur. Penjabat terpilih diharapkan bisa melanjutkan program-program yang selama ini telah dijalankan, khususnya terkait pengentasan warga dari kemiskinan dan tengkes.
Ketua DPRD Jateng Sumanto menyebut, tiga nama yang diusulkan adalah Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung Tony Tribagus Spontana, dan Sekretaris Daerah Jateng Sumarno. Nama-nama itu telah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu (5/8/2023).
Sumanto mengatakan, selain DPRD Jateng, Kemendagri juga bakal mengajukan tiga nama penjabat calon pengganti Ganjar Pranowo. Dengan demikian, akan ada enam nama yang diusulkan kepada Presiden. Presiden kemudian akan memberi keputusan terkait siapa calon yang bakal menjabat.
”Kita tunggu saja kapan pengumumannya. Yang jelas, sebelum 5 September 2023 sudah diumumkan. Sebab, masa jabatan gubernur berakhir 5 September mendatang,” kata Sumanto, di Semarang, Senin (7/8/2023).
Menurut dia, tiga nama yang diusulkan DPRD Jateng dianggap memenuhi kriteria dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota.
Peraturan itu menyebutkan, calon penjabat gubernur yang diusulkan memenuhi syarat sebagai aparatur sipil negara, punya loyalitas yang tinggi, dan minimal pejabat tinggi madya.
”Kalau di Jateng, pejabat tinggi madya itu hanya Sekretaris Daerah. Sementara itu, di lingkungan kementerian atau lembaga itu ada banyak,” ucap Sumanto.
Sumanto menambahkan, ketiga orang yang namanya diusulkan oleh DPRD Jateng itu dinilai mampu melanjutkan program-program Pemprov Jateng. Ini, antara lain, terkait pengentasan warga dari kemiskinan dan tengkes.
”Lalu, program lain, misalnya terkait infrastruktur, desa wisata, dan pendidikan. Itu harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,” ujarnya.
Saya izin pamit. Nanti tanggal 5 September, sudah selesai tugas saya menjadi gubernur Jateng.
Di masa-masa akhir jabatannya, Ganjar berpamitan kepada sejumlah pihak. Pada Senin siang, Ganjar berpamitan ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jateng. Selama dua periode memimpin Jateng, Ganjar mengaku mendapatkan banyak masukan dan bekerja sama dengan PWNU Jateng.
Pada Minggu (6/8/2023), Ganjar juga berpamitan kepada masyarakat dan sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama yang sedang mengikuti pengajian di Rembang, Jateng. Di hadapan masyarakat Rembang, Ganjar berharap penggantinya kelak bisa lebih baik.
”Saya izin pamit. Nanti tanggal 5 September, sudah selesai tugas saya menjadi gubernur Jateng. Mudah-mudahan gubernur pengganti saya nanti lebih hebat, jauh lebih perhatian pada masyarakat,” tutur Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar juga berpamitan kepada anggota DPRD Jateng pada rapat gabungan, Kamis (3/8/2023). Dalam kesempatan itu, Ganjar mengenang kerja sama yang dilakukan oleh Pemprov Jateng dengan DPRD Jateng selama dirinya memimpin.
”Selama ini, kami kerja sama dengan luar biasa. Kami berdialog, berdebat, saling mengisi, saling mengoreksi, dan saling mengecek di antara kami. Proses inilah yang menghasilkan kebijakan terobosan. Kami senang ketika DPRD mendukung agar SMA/SMK gratis. Kami juga senang saat DPRD mendukung guru honorer untuk ditingkatkan penghasilannya,” kata Ganjar menambahkan.
Ganjar juga berterima kasih atas keputusan DPRD Jateng yang mendukung kebijakannya untuk memberikan bantuan hingga Rp 1 miliar untuk setiap desa. Dengan kebijakan itu, banyak desa wisata yang akhirnya berkembang.
Tak hanya itu, Ganjar juga menyebut DPRD Jateng pernah mengkritik keras kepemimpinannya. Pada saat periode pertama menjabat, Ganjar mengusulkan adanya peningkatan anggaran hingga 300 persen untuk peningkatan infrastruktur. Kendati sempat dikritik, kebijakan itu disebut Ganjar telah membuat jalan-jalan yang dibeton pada masa-masa itu hingga kini masih baik.
”Mohon maaf kalau ada kesalahan selama kami dipercaya memimpin Jateng. Tentu saja, koreksi dan masukan yang disampaikan merupakan catatan yang penting untuk masa kepemimpinan berikutnya supaya bisa lebih hebat,” ucapnya.