Pesawat Smart Air Tergelincir di Nduga, Insiden Keempat Tahun Ini
Pesawat Smart Air PK-SNB tergelincir saat mendarat di Bandara Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan. Tak ada korban dalam peristiwa ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNB tergelincir saat mendarat di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Jumat (4/8/2023). Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Ini merupakan insiden pesawat tergelincir keempat di wilayah Papua pada tahun 2023.
Kepala Kepolisian Resor Nduga Komisaris Vinsensius Jimmy Parapaga, saat dihubungi via telepon dari Jayapura, Papua, mengatakan, tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Pesawat dipiloti Kapten Herland Rumpoko bersama rekannya, Aris Kurniawan, sebagai mekanik pesawat.
Ia memaparkan, pesawat yang terbang dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, ini tergelincir saat mendarat di Bandara Kenyam pukul 09.35 WIT. Pesawat mendarat dalam kondisi cuaca berkabut. ”Kedua awak pesawat mengalami cedera ringan dalam peristiwa ini. Mereka telah dievakuasi ke RSUD Nduga untuk mendapatkan perawatan,” kata Vinsensius.
Ia menambahkan, aparat TNI-Polri bersama warga telah mengevakuasi pesawat Smart Air yang berada di ujung landasan pacu Bandara Kenyam. Belum ada aktivitas penerbangan pasca-insiden tersebut.
Berdasarkan catatan Kompas, ini merupakan peristiwa keempat pesawat tergelincir di sejumlah kabupaten di Papua Pegunungan dan Papua Tengah hingga Agustus 2023. Tiga peristiwa sebelumnya terjadi di Kabupaten Puncak, Mimika, dan Intan Jaya.
”Saat ini kami bersama TNI telah mengamankan pesawat Smart Air setelah dievakuasi dari landasan pacu. Upaya pengamanan Bandara Kenyam sangat penting untuk mengantisipasi serangan kelompok kriminal bersenjata,” tutur Vinsensius.
Sementara itu, Norbertus Tunjanan, perwakilan Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Wilayah Papua, mengatakan telah mengetahui informasi tergelincirnya pesawat Smart Air di Bandara Kenyam. Norbertus menyatakan akan berkoordinasi dengan KNKT pusat untuk melaksanakan investigasi peristiwa tersebut.
Ia mengungkapkan, selama lima tahun terakhir, terjadi lebih dari 20 peristiwa pesawat tergelincir di wilayah Papua. Berdasarkan hasil investigasi KNKT, salah satu penyebab pesawat tergelincir adalah kurangnya kemampuan awak pesawat.
”Terdapat sejumlah sikap yang harus dimiliki pilot pesawat di wilayah pegunungan Papua. Sikap itu antara lain jangan terlalu percaya diri, berlatih dengan baik, dan selalu mengikuti prosedur," ujar Norbertus, yang juga termasuk pengamat dunia penerbangan di Papua.