Di Kotawaringin Timur, 50 Hektar Lahan Terbakar dalam Semalam
Kebakaran terus terjadi di Kalimantan Tengah. Ribuan hektar sudah hangus terbakar selama 2023. Pemerintah terus mengawasi sambil sosialisasi larangan membuka ladang dengan cara membakar.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Kebakaran lahan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mencapai 50 hektar dalam semalam. Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi peningkatan titik api di Kalteng.
Kebakaran hutan dan lahan di Kalteng terus bermunculan. Di Kotawaringin Timur, selama 24 jam terakhir sudah 50 hektar lahan terbakar. Total luas itu terbakar hanya dari satu lokasi kejadian kebakaran, di Desa Palangan, Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur.
Kepala Desa Palangan Anastasius Delik menjelaskan, kebakaran sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Hari ini, petugas gabungan bersama masyarakat masih berusaha memadamkan api.
”Api sudah mulai bisa dikendalikan, yang terbakar itu memang lahan yang tidak produktif,” ucapnya saat dihubungi dari Palangkaraya, Jumat (4/8/2023).
Delik mengungkapkan, tidak bisa memastikan penyebab kebakaran. Tempat itu juga biasa dilintasi banyak pemancing yang kerap berkemah. Bisa jadi, api berasal dari api unggun buatan mereka yang belum padam saat ditinggalkan.
”Agak sulit memadamkannya karena memang sudah telanjur luas dan akses masuknya agak jauh meskipun sumber air ada di sana,” kata Delik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur Multazam menjelaskan, tak hanya BPBD, pemadaman api dilakukan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA), Manggala Agni, hingga perusahaan perkebunan sawit di sekitar lokasi.
Asap membubung dari lokasi kebakaran di lahan yang baru dibuka di Desa Tanjung Taruna, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (18/11/2019).
Sampai saat ini, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng menunjukkan, dalam 24 jam, terdapat 85 titik panas dengan total 30 kejadian kebakaran. Lebih kurang terdapat 96,2 hektar lahan terbakar.
Sejak Januari 2023, dari data yang sama, setidaknya sudah 2.318,7 hektar lahan terbakar atau setengah lebih ukuran Jakarta Pusat. Lahan yang hangus terbakar itu berasal dari total 742 kejadian kebakaran di lahan milik warga dan kawasan hutan.
Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Thoyib menjelaskan, pemerintah telah menetapkan status siaga darurat karhutla sejak Mei lalu. Selain kebijakan, pihaknya juga menyiapkan 314 personel gabungan dari berbagai instansi. Selain itu, ada juga tiga helikopter untuk bom air dan helikopter pantau, hingga berbagai peralatan pemadaman kebakaran lainnya.
Kotawaringin Timur, lanjut Toyib, merupakan salah satu wilayah yang rawan terbakar. Di Kota Besi, misalnya, kebakaran mencapai lebih kurang 50 hektar.
Belum bisa dipastikan wilayah tersebut milik perusahaan perkebunan atau milik warga kawasan hutan. Pihaknya masih akan menelusuri hal itu dan kepolisian juga menyelidiki peristiwa tersebut.
Selain Kotawaringin Timur, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kotawaringin Barat menjadi wilayah rawan lainnya. Dalam 24 jam terakhir, di Pulang Pisau setidaknya terjadi lima kali kejadian kebakaran dengan luas mencapai 2,4 hektar.
Sementara di Kotawaringin Barat terjadi dua kejadian kebakaran lahan. Luas lahan mencapai 30,5 hektar.
”Kami terus patrol bersama-sama sekaligus menyosialisasikan bahaya kebakaran ke masyarakat agar saat seperti ini jangan dulu membakar lahan. Membakar sampah pun bisa berbahaya,” kata Toyib.