Seorang ibu di Batam menjual bayinya seharga Rp 11 juta kepada sejumlah pelaku di Medan. Polisi tengah memburu para pelaku yang terlibat.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Batam-Rempang-Galang mengungkap perdagangan bayi di Kota Batam, Kepulauan Riau. Polisi telah menangkap dua pelaku dan masih memburu sejumlah lainnya. Pemerhati anak berharap agar polisi mendalami keterlibatan sindikat dalam kasus ini.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Barelang Komisaris Budi Hartono, Senin (31/7/2023), mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari laporan Yatini. Pada Minggu (23/7/2023), Yatini melapor ke Polsek Bengkong bahwa anaknya, AM (17), telah menjual cucunya, DE yang berusia 6 bulan.
Kasus ini kemudian diambil alih Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Barelang. Kepada polisi, AM mengaku dibujuk pacarnya, IR, untuk menjual anaknya kepada BE seharga Rp 11 juta.
BE merupakan orang suruhan SI, masih buron, yang mengupah dia Rp 15,5 juta. Setelah mendapatkan DE, BE kemudian menyerahkan bayi tersebut kepada SI melalui perantara berinisial HA.
Budi menyatakan, polisi telah menangkap tersangka BE di Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/7/2023). BE kemudian dibawa ke Polresta Barelang di Batam untuk penyidikan lebih lanjut.
”Saat ini, kami masih melakukan pengembangan kasus dan memburu sejumlah pelaku yang terlibat,” kata Budi.
Menanggapi kasus tersebut, Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batam Eri Syahrial menilai, polisi perlu mendalami kasus perdagangan bayi ini apakah ada sindikat yang terlibat. Sejak lama, wilayah Kepri amat rawan kasus perdagangan orang karena wilayahnya terletak di perbatasan negara.
”Di Kepri dulu pernah marak kasus perdagangan bayi, bahkan sampai dijual ke luar negeri. Namun, kasus seperti ini sudah lama tidak ditemukan,” ujar Eri.
Dalam arsip Kompas, perdagangan bayi pernah marak di Kabupaten Karimun, Kepri, pada awal 2000-an. Bayi-bayi yang diperdagangkan itu kebanyakan adalah anak pekerja seks komersial. Oleh sindikat, bayi itu dijual ke Malaysia dan Singapura (Kompas, 5/9/2023).