Lahan Terbakar Bermunculan Nyaris Merata di Kalteng
Kebakaran lahan bermunculan di Kalimantan Tengah, hampir merata di 14 kabupaten/kota. Ribuan hektar sudah terbakar selama 2023. Masyarakat diimbau waspada dan tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Titik api terus bermunculan di Kalimantan Tengah. Ribuan hektar lahan sudah terbakar sejak Januari lalu sampai saat ini. Di Kota Palangkaraya, pada Minggu (30/7/2023), setidaknya lima kejadian kebakaran lahan yang diduga sengaja dibakar terjadi.
Pada Minggu siang, tiga kelompok pemadam dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, juga sukarelawan pemadam kebakaran kota berjibaku di lahan bergambut Kota Palangkaraya. Sejak pagi mereka memadamkan api di lima tempat berbeda di Kota Palangkaraya.
Kebakaran yang terjadi di Jalan Mahir-Mahar tak jauh dari Bundaran Brimob menghanguskan lahan seluas 0,80 hektar. Kebakaran dilaporkan pada pukul 12.45 WIB dan lima menit setelah laporan, petugas langsung menuju lokasi. Di lokasi kejadian, api berasal dari dua arah, di dua lahan yang berbeda.
Lahan tersebut sudah dibersihkan karena tanaman dan rumput-rumput terlihat sudah dipotong dan mengering cukup lama. Terlihat juga kayu-kayu yang ditumpuk membentuk seperti api unggun. Petugas menduga tumpukan kayu kering yang dibakar itu sebagai pemicu kebakaran. Pembuat api unggun kemungkinan meninggalkannya tanpa memadamkan terlebih dahulu sehingga bara itu membakar tanah bergambut dan melebar.
Salah satu Komandan Regu Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng Sofyan menjelaskan, saat pemadaman pihaknya masih kesulitan mencari sumber air. Di salah satu lokasi, pihaknya harus menggunakan tiga sampai empat selang pemadam dengan ukuran masing-masing selang 20 meter untuk bisa menjangkau air terdekat dari lokasi kebakaran.
”Kami gunakan parit karena airnya masih banyak, kalau sumu bor sekarang ini dorongannya enggak kuat. Kalau air di parit habis atau kering, baru kami gunakan sumur bor,” kata Sofyan.
Sofyan menjelaskan, pihaknya hari itu sudah lima kali memadamkan api kebakaran lahan sejak Minggu pagi. Kelima kebakaran lahan itu terjadi di Jalan Surung, Jalan Duren Kandang, Jalan Mahir-Mahar, dan Jalan Hiu Putih. Di Jalan Duren Kandang terjadi dua peristiwa kebakaran yang lokasinya berbeda.
Sofyan berharap masyarakat tidak teledor saat membakar sampah atau tumpukan serasah saat membersihkan lahan. Masyarakat harus memastikan api betul-betul padam sebelum meninggalkan lokasi lahan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBPK Ahmad Toyib mengungkapkan, kebakaran lahan terjadi hampir merata di 14 kabupaten dan kota. Kejadian kebakaran pun terjadi hampir setiap hari. Satelit pun menangkap hampir ratusan titik panas setiap harinya.
Dari data BPBPK, kejadian kebakaran pada dalam 24 jam terakhir mencapai 19 kejadian dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 77,36 hektar atau lebih luas sedikit dari ukuran Jakarta International Stadium (JIS). BPBPK mencatat sejak Minggu pagi hingga pukul 15.00 WIB sudah terpantau 103 titik panas dengan berbagai tingkat konfidensi menengah hingga tinggi.
Kabupaten Pulang Pisau dan Kotawaringin Barat menjadi wilayah dengan luas kebakaran paling besar dan kejadian kebakaran paling banyak. Dalam 24 jam terakhir, di Pulang Pisau setidaknya terjadi lima kali kejadian kebakaran dengan luas mencapai 2,4 hektar, sedangkan di Kotawaringin Barat terjadi dua kejadian kebakaran lahan dengan luas mencapai 30,5 hektar lahan yang terbakar.
Dari sumber data yang sama, BPBPK mencatat telah terjadi 578 kejadian kebakaran sejak Januari 2023 sampai saat ini. Mereka juga mencatat setidaknya ditemukan 1.899 titik panas yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Total terdapat 1963,8 hektar lahan terbakar selama 2023 atau dua kali ukuran luas Kecamatan Tanah Abang di Jakarta Pusat.
Kami terus lakukan patroli sekaligus juga menyosialisasikan bahaya karhutla kepada masyarakat agar saat seperti ini jangan dulu membakar lahan. Membakar sampah pun bisa berbahaya jika teledor. (Ahmad Toyib)
”Kami terus lakukan patrol sekaligus juga mensosialisasikan bahaya karhutla ke masyarakat agar saat seperti ini jangan dulu membakar lahan. Membakar sampah pun bisa berbahaya jika teledor,” kata Toyib.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengungkapkan, karhutla menjadi fokus pemerintah daerah saat ini. Sejauh ini, wilayah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan meningkat jika dibanding tiga tahun terakhir. Hal itu disebabkan musim kemarau yang diperkirakan bakal lebih ekstrem dari waktu ke waktu bahkan dengan kecenderungan hadirnya El Nino, fenomena alam yang membuat suhu bumi kian panas.
”Semua pihak, pemerintah kabupaten dan kota, juga unsur terkait untuk bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada terhadap penanganan kebakaran hutan dan lahan,” kata Edy.