Pesawat Pengangkut Bantuan Tiba, Penantian Warga Papua Tengah yang Kelaparan Berakhir
Pesawat Raven Air yang membawa bantuan bagi masyarakat yang kelaparan akhirnya berhasil mendarat di Bandara Agandugume, Papua Tengah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
HUMAS PEMDA PUNCAK
Pesawat Reven Global Airtranspor berhasil membawa bantuan makanan ke Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (29/7/2023). Bantuan ini telah dinantikan warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi yang kelaparan karena terdampak bencana kekeringan sejak awal Juli 2023.
JAYAPURA, KOMPAS — Pesawat Maskapai Revan Global Airtranspor yang membawa bantuan makanan berhasil mendarat di Bandar Udara Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (29/7/2023). Masyarakat yang mengalami kelaparan karena bencana kekeringan menyambut bantuan pangan dengan riang gembira.
Bupati Puncak Willem Wandik secara langsung membawa bantuan pangan dan sejumlah barang lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Warga telah menanti kedatangan di Bandara Agandugume sejak pagi hari.
Pesawat jenis Grand Karavan yang dipiloti Kapten Ukum dan Kapten Putri tiga kali membawa bantuan ke Bandara Agandugume dalam rentang waktu pukul 06.00 hingga 11.00 WIT. Diketahui Bandara Agandugume berada di atas ketinggian sekitar 9.000 kaki atau 2.700 meter di atas permukaan laut.
Total bantuan makanan yang dibawa pesawat Reven Global Airtranspor mencapai 1,1 ton dan satu drum bahan bakar minyak. Pesawat hanya dapat tiga kali terbang ke Bandara Agandugume karena kondisi cuaca yang telah berkabut.
HUMAS PEMDA PUNCAK
Bupati Puncak Willem Wandik saat membawa bantuan makanan bagi masyarakat yang mengalami kelaparan di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (29/7/2023). Total 7.500 warga yang mengalami kelaparan karena terdampak bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi sejak awal Juli 2023.
Willem mengatakan, pihaknya berhasil membawa bantuan pangan ke Bandara Agandugume dengan aman. Hal ini membuktikan informasi situasi Agandugume rawan gangguan keamanan tidaklah benar.
Bantuan yang tersalurkan pada Sabtu ini akan dibagikan kepada masyarakat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi yang terdampak bencana kekeringan. Dengan demikian, masyarakat tak perlu lagi berjalan kaki selama satu hingga dua hari ke Distrik Sinak demi mendapatkan bantuan makanan.
Masih diperlukan banyak bantuan makanan ke dua distrik ini. Dari hasil pantauan saya di Distrik Agandugume, seluruh kebun warga yang ditanami ubi dan keladi mengalami kerusakan karena cuaca ekstrem. (Willem Wandik)
Diketahui jumlah warga di Distrik Agandugume yang terdampak kelaparan diperkirakan 3.500 orang. Sementara itu, warga terdampak kelaparan di Distrik Agandugume sekitar 4.000 orang.
Warga yang kelaparan terpaksa mengonsumsi tanaman umbi-umbian yang telah membusuk. Akibatnya, mereka terserang diare. Hingga kini, sebanyak enam warga meninggal dunia dalam bencana kekeringan di dua distrik tersebut.
HUMAS PEMDA PUNCAK
Tanaman pangan milik warga di Kabupaten Puncak, Papua, yang mengalami kerusakan karena cuaca ekstrem sejak Mei hingga Juli 2023. Kondisi ini menyebabkan ribuan warga mengalami musibah kelaparan.
Diketahui bencana kekeringan dipicu cuaca ekstrem dengan temperatur suhu udara yang sangat dingin dan tanpa hujan. Kondisi itu terjadi sejak bulan Mei lalu sehingga menyebabkan tanaman milik warga seperti ubi dan keladi gagal panen.
”Warga menyambut kedatangan kami dengan gembira dan tangis terharu. Selama ini mereka sudah menantikan datangnya pesawat yang membawa bantuan makanan,” kata Willem.
Ia berharap, maskapai lainnya turut berpartisipasi untuk membawa bantuan makanan ke daerah yang terdampak bencana kekeringan. Ia dan masyarakat setempat menjamin keselamatan pilot yang terbang ke Bandara Agandugume.
”Masih diperlukan banyak bantuan makanan ke dua distrik ini. Dari hasil pantauan saya di Distrik Agandugume, seluruh kebun warga yang ditanami ubi dan keladi mengalami kerusakan karena cuaca ekstrem,” tutur Willem.
HUMAS PEMDA PUNCAK
Dua awak pesawat Reven Global Airtranspor yang membawa bantuan makanan bagi masyarakat yang terdampak bencana kekeringan di Distrik Agandugume, Papua Tengah, Sabtu (29/7/2023).
Sementara itu, Kapten Putri selaku pilot dari Maskapai Reven Global Airtranspor mengaku senang bisa terlihat dalam misi kemanusiaan ini. ”Saya sangat bahagia bisa membawa bantuan makanan yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat,” ujar Putri.
Semua lahan
Kepala Distrik Lambewi Darius Murib mengaku, semua lahan perkebunan milik warga yang ditanami ubi dan keladi gagal panen. Cuaca ekstrem menyebabkan ubi dan keladi membusuk serta berair.
”Warga sangat kaget dengan bencana kekeringan yang terjadi di Agandugume dan Lambewi. Sebab, peristiwa ini terakhir kali terjadi tujuh tahun yang lalu. Diperkirakan tanaman warga baru dapat pulih lima bulan mendatang,” ucap Darius.
Kepala Stasiun Klimatologi Jayapura Sulaiman memaparkan, dari pantauan terjadi kondisi cuaca kemarau dan penurunan suhu udara pada malam hari hingga di bawah 10 derajat celsius di daerah yang terdampak. Diperkirakan fenomena alam ini akan terjadi hingga akhir September.
Ia berpendapat, fenomena cuaca ekstrem yang memicu bencana kekeringan di Papua telah terjadi beberapa kali. Hal ini menjadi peringatan bagi pemda setempat dan masyarakat untuk menyiapkan upaya mitigasi. Salah satu adalah menyiapkan cadangan makanan sejak dini.
