Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah, Enam Meninggal
Enam orang meninggal akibat kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Hidup ribuan warga juga terdampak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, memakan korban jiwa enam warga dan berdampak pada sedikitnya 7.500 orang. Kejadian ini dipicu kekeringan di daerah itu selama dua bulan terakhir.
Bupati Puncak Willem Wandik di Mimika, Papua Tengah, Kamis (27/7/2023), mengatakan, kekeringan terjadi di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Akibatnya, enam warga meninggal.
Mereka adalah Yenis Telenggen (38), Yemina Murib (42), Ater Tabuni (46), Tenus Murib (46), dan Tera Murib (39). Ada juga bayi bernama Ila Telenggen.
Korban meninggal dalam kondisi lemas. Mereka terkena diare, panas dalam, seriawan, dan sakit kepala.
”Musibah itu dipicu cuaca ekstrem. Temperatur udara sangat dingin dan tanpa hujan sejak Mei. Akibatnya, warga gagal panen ubi dan keladi,” kata Willem.
Kondisi itu, ujar Willem, membuat warga terpaksa mengonsumsi umbi-umbian busuk. Akibatnya, mereka terkena diare.
Kondisi kesehatan warga terdampak semakin anjlok. Alasannya, demi mendapat bantuan makanan di Distrik Sinak, warga harus berjalan selama dua hari. Distribusi makanan belum maksimal karena terkendala masalah keamanan.
”Maskapai penerbangan tak berani membawa bantuan makanan dari Sinak ke Distrik Agandugume. Mereka takut pesawatnya ditembak kelompok kriminal bersenjata,” ungkap Willem.
Ke depan, Willem berharap agar penyaluran bantuan itu bisa dilakukan. Dia bersama kepolisian dan TNI menjamin keselamatan para pilot saat membawa bantuan ke Bandara Agandugume.
”Saya bertanggung jawab atas keselamatan pilot dengan segala konsekuensi,” ujar Willem.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengakui, dua distrik termasuk dalam kawasan rawan aksi teror kelompok kriminal bersenjata. Namun, dia siap menjaga keamanan selama proses distribusi bantuan makanan.
Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Adrianus Alla memaparkan, pihaknya telah mengirimkan bantuan makanan sebanyak dua kali ke Distrik Sinak. Bantuan pertama pada Rabu mencapai 4,5 ton, sedangkan bantuan kedua pada Kamis mencapai 6,2 ton. Selain itu, bantuan juga diberikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Adrianus pun mengatakan sudah bertemu dengan perwakilan tenaga kesehatan dan warga Agandugume dan Lambewi. Terungkap fakta, tidak ada obat-obatan di daerah itu.
”Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan obat-obatan,” ujar Adrianus.