Aset perbankan syariah di Jambi mencapai 8,68 persen, Mei 2023, jauh melampaui rata-rata nasional 6,66 persen. Menunjukkan pesatnya pertumbuhan dan besarnya peluang perbankan syariah di Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS - Animo masyarakat Jambi menggunakan produk dan layanan perbankan syariah terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu ditandai dengan total aset perbankan syariah di Jambi yang mencapai 8,68 persen pada Mei 2023.
Itu jauh melampaui rata-rata nasional yang mencapai 6,66 persen. ”Ini menunjukkan bahwa peluang pengembangan perbankan syariah di Jambi masih sangat terbuka lebar,” kata Hermanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, dalam pembukaan Semarak Ekonomi Syariah Jambi (Serambi) 2023, Senin (17/7/2023).
Pertumbuhan ekonomi syariah yang pesat itu terus didorong lewat penyelenggaraan Serambi yang menjadi agenda tahunan. Serambi membuka akses lebih luas bagi masyarakat memperoleh layanan keuangan syariah, serta menjadi sinergi kuat di antara para pihak terkait.
Ia melanjutkan, Serambi mengacu kepada 3 pilar pengembangan ekonomi syariah. Pertama, penguatan ekosistem halal dengan menghadirkan usaha mikro, kecil, dan menengah. Kedua, penguatan keuangan syariah melalui sinergi dengan otoritas jasa keuangan, dan terakhir penguatan gaya hidup halal, dengan menghadirkan kuliner hingga produk kerajinan kreatif yang bernilai halal.
Rangkaian kegiatan Serambi akan diisi untuk menyambut tahun baru Muharam. Kegiatan lainnya menggelar pawai obor, dengan titik mulai dari BI Jambi menuju Mal Jamtos.
Kepala Departemen Keuangan Syariah Bank Indonesia, Yono Haryono, menambahkan Serambi 2023 diharapkan dapat menghidupkan semangat syariah di masyarakat serta penguatan kebijakan pada pemerintah. Adapun, dukungan BI melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan bertema syariah dilakukan untuk mendukung berjalannya akselerasi.
Selain itu, Asisten II Sekretariat Daerah Pemprov Jambi, Johansyah mengatakan ekonomi syariah potensial untuk terus dikembangkan di Jambi. Komposisi penduduk Muslim di wilayah itu mencapai 95 persen, dengan 4.200 masjid dan 300 pesantren yang tersebar di sana menjadi peluang besar bagi pertumbuhannya.
Ia melanjutkan, pemprov berencana untuk membangun zona khusus produk halal di Jambi. Proyek contohnya akan ditempatkan di Kecamatan Telanaipura dan Danau Sipin. Pembangunan itu dilakukan lewat kolaborasi bersama BI dan para pemangku kepentingan lainnya. ”Segera akan kami persiapkan,” ujarnya.