Disiapkan Pabrik Pengolahan Sawit, Manokwari Menuju Mandiri Minyak Goreng
Papua Barat bisa menghasilkan minyak goreng sendiri karena di sana akan didirikan pabrik minyak goreng. Wapres pun berharap agar pembangunan pabrik itu dipercepat.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
MANOKWARI, KOMPAS — Petani sawit di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, berharap peremajaan sawit segera dilaksanakan, demikian pula pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di daerahnya. Dengan demikian, pendapatan para petani kelapa sawit setempat bisa membaik.
Sekitar 30 petani menyerukan saat ini lahan sawit mereka tak produktif. ”Macet,” ujar mereka seperti paduan suara saat Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanyakan kondisi lahan sawit rakyat di Kampung Wasegi, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Sabtu (15/7/2023).
Para petani ini umumnya warga transmigran yang mulai menjadi petani sawit tahun 1985 sampai 1990. Namun, saat ini, pohon-pohon sawit warga sudah semakin tua dan tidak produktif. Karenanya, mereka menantikan realisasi peremajaan sawit rakyat yang menjadi program pemerintah.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat CP Manurung, terdapat 9.400 hektar lahan sawit di tiga distrik, yakni Prafi, Warmare, dan Masni. Para petaninya kini tergabung dalam Koperasi Produsen Arfak Sejahtera.
Di atas lahan seluas 9.400 hektar tersebut, baru 2.044 hektar di antaranya yang ditanami 425.000 bibit sawit. Bibit yang ditanam pun dibudidaya di Papua, lalu disertifikasi, dan setelah berusia sembilan bulan ditanam di Manokwari.
Masalah lain saat ini adalah pabrik pengolah sawit. Pabrik tempat petani menjual sawit mengalami kebakaran sehingga petani harus semakin jauh apabila akan menjual sawitnya. Akibatnya, kualitas tandan buah segar (TBS) menurun, demikian pula harga yang diterima petani.
Pembangunan pabrik pengolahan sawit dinilai sebagai solusi. Pabrik ini akan berkapasitas 15 ton per jam dan dapat ditingkatkan jadi 30 ton per jam.
Biaya pembangunan pabrik koperasi sebesar Rp 80 miliar berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Adapun kekurangan dana akan ditutup koperasi melalui pinjaman KUR (kredit usaha rakyat) dari bank milik pemerintah.
Produksi mandiri
Bukan hanya itu, kata Gulat, ke depan, Papua Barat bisa menghasilkan minyak goreng sendiri karena di sana akan didirikan pabrik minyak goreng juga.
Wapres Ma'ruf Amin yang juga disambut Ketua Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera Dorteus Paiki serta didampingi Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw dan Bupati Manokwari Hermus Indou menyambut baik upaya penguatan sawit rakyat melalui pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit. ”Saya minta (pembangunan pabrik) agar dipercepat, jangan ditunda-tunda lagi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Wapres juga menyaksikan Pencanangan dan Penyerahan Rekomendasi Teknis (Rekomtek) Pabrik Kelapa Sawit Rakyat dari Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ardi Praptono kepada Ketua Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera Dorteus Paiki.
Wapres juga menyerahkan bantuan dari Program Sosial Bank Indonesia berupa bantuan sarana dan prasarana kandang komunal sapi di lahan replanting sawit kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki Kabupaten Manokwari dan bantuan replikasi best practices metode sungkup pada lahan pertanian bawang merah kepada Kelompok Tani Sinar Tani Manokwari.
Wapres juga ikut menanam bibit sawit sebagai wujud dukungan pada program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).