Lebih dari 7.000 Hewan di Timor Tengah Selatan Divaksin Antirabies
Lebih dari 7.000 hewan di Timor Tengah Selatan, NTT, diberi vaksin antirabies. Masih dibutuhkan banyak vaksin untuk mencegah munculnya kasus baru.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
SOE, KOMPAS — Sebanyak 7.160 hewan yang berpotensi menularkan rabies sudah divaksin di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Namun, masih dibutuhkan sekitar 60.000 vaksin antirabies di daerah itu.
”Sejak akhir Mei 2023 sampai 12 Juli 2023 sudah 7.160 hewan diberi vaksin antirabies. Jumlahnya 6.562 anjing, 591 kucing, dan enam kera. Saat ini sisa vaksin antirabies 1.340 dosis,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Rabies Timor Tengah Selatan Adi Talo di Soe, Kamis (13/7/2023).
Akan tetapi, Adi menyebut, kebutuhan vaksin antirabies masih besar. Untuk anjing saja dibutuhkan 60.000 dosis. Itu mengingat tingginya angka kelahiran anjing yang mencapai 10.000 ekor per tahun.
Kepala Urusan Pemerintahan Desa Fatukona, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Steven Kono mengatakan, warga masih waspada terkait rabies. Takari merupakan kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Akan tetapi, dia menyebut, anjing milik warga belum dikandangkan. Anjing masih digunakan untuk membantu aktivitas warga hingga mencegah maling.
Ke depan, dia ingin pemda punya cara lebih solutif. Bukan membunuh anjing terpapar rabies, melainkan meningkatkan pola pencegahannya.
”Tim satgas bersama pemilik bisa menangkap anjing itu dengan cara aman. Tidak harus dieliminasi. Jika anjing kelihatan agresif, bisa ditangkap dan divaksin,” katanya.