Dampak Gempa Selatan Yogya, Puluhan Bangunan di Pacitan Rusak
Puluhan bangunan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, rusak akibat gempa yang berpusat di selatan Yogyakarta. Saat ini BPBD Pacitan masih mendata kerusakan dan melakukan langkah penanganan cepat.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Puluhan bangunan di Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah, rusak akibat gempa yang berpusat di laut, di sisi barat daya Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, (30/6/2023) pukul 19.57. Hingga Sabtu pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan masih mendata kerusakan dan melakukan langkah penanganan cepat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Erwin Andriatmoko, Sabtu (1/7/2023) pagi, mengatakan, terdata setidaknya 40 bangunan rusak yang terdiri dari 33 rumah, 5 kantor, dan 2 sekolah. Rata-rata kerusakan ada pada atap bangunan yang berjatuhan saat gempa melanda.
”Hingga Jumat malam, kami mendata setidaknya ada 40 bangunan rusak. Rata-rata kerusakan adalah atap berjatuhan. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa,” kata Erwin saat dihubungi dari Malang.
Sabtu pagi ini, menurut Erwin, tim BPBD Kabupaten Pacitan akan terus melakukan pembaruan data. Selain itu, pihaknya juga mulai melakukan perbaikan, misalnya memasang terpal sebagai penutup bangunan yang rusak.
”Karena saat ini kondisi sering hujan, maka kebutuhan mendesak adalah mengupayakan terpal sebagai pengganti atap yang rusak,” kata Erwin.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa magnitudo 6,4 berpusat di 86 kilometer barat daya Bantul, DIY, dengan kedalaman 25 km. Gempa terjadi pada Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB. Namun, hal ini kemudian diperbarui menjadi M 6 dengan kedalaman 67 km. Dilihat dari pemodelan BMKG, pusat gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa dirasakan di wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen, dan Ponorogo dengan skala IV MMI, sedangkan Kediri III–IV MMI dan Mojokerto III MMI. ”Semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang dirasakan semakin besar,” kata Abdul Muhari, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Adapun di Kabupaten Malang, hingga saat ini tidak terlaporkan adanya dampak dari gempa Bantul. Hanya saja, saat gempa terjadi, warga sempat berhamburan keluar rumah.
”Kami terus memantau perkembangan. Belum ada dampak terlapor sampai saat ini,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan.
Di Kota Batu, BPBD Kota Batu merespons cepat gempat Bantul tersebut dengan mengeluarkan imbauan bagi warga Kota Batu. Apabila terdapat informasi tentang dampak kerusakan akibat bencana gempa bumi, bisa diinformasikan kepada call center BPBD Kota Batu di nomer 0812 1710 4099.