Kloter Pertama Embarkasi Palembang Diberangkatkan, Jemaah Lansia Jadi Prioritas
Sebanyak 355 calon jemaah haji kloter pertama dari Embarkasi Palembang diberangkatkan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sabtu (27/5/2023). Satu jemaah tidak bisa diberangkatkan karena sakit.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS — Sebanyak 355 calon jemaah haji kloter pertama dari Embarkasi Palembang diberangkatkan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sabtu (27/5/2023). Satu jemaah tidak bisa diberangkatkan karena sakit. Dalam pelaksanaannya, jemaah berusia lanjut menjadi prioritas dengan menggunakan jalur cepat.
Calon jemaah haji dari embarkasi Palembang berangkat dari Asrama Haji Palembang menggunakan Maskapai Saudia Airbus A330-300 berkapasitas sekitar 360 orang. Sehari sebelumnya, para calon jemaah haji sudah menjalani sejumlah tahapan, seperti pemeriksaan kesehatan, kelengkapan dokumen, juga melakukan manasik haji.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel Armet Dachil, Sabtu (27/5/2023), menjelaskan, pelepasan kloter pertama berlangsung lancar meskipun ada satu anggota jemaah yang ditunda keberangkatannya karena masalah kesehatan. ”Saat ini, anggota jemaah haji tersebut masih menjalani pengobatan. Harapannya dapat diberangkatkan pada kloter selanjutnya,” ungkap Armet.
Secara keseluruhan ada 8.192 calon jemaah haji dari Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung akan diberangkatkan melalui embarkasi Palembang. Mereka akan diberangkatkan dalam 23 kloter.
Ada yang berbeda tahun ini karena sebagian besar jemaah merupakan kaum lanjut usia tentu harus menggunakan pelayanan khusus agar keberadaan mereka tetap terpantau. ”Ada petugas yang memang disediakan untuk melayani para anggota jemaah lansia bahkan ada jalur cepat (fast track). Semoga di Arab Saudi juga ada mekanisme seperti itu,” ucap Armet.
Executive General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, pada keberangkatan haji tahun ini, pesawat yang digunakan Airbus A330-300 dengan kapasitas sekitar 360 orang. Sementara pada tahun sebelum Covid-19, pesawat yang digunakan adalah Boeing 747-400 dengan kapasitas 450 orang.
Penggunaan pesawat ini memang atas pilihan dari Maskapai Saudia. ”Kalaupun menggunakan pesawat yang lebih besar landasan di bandara ini sudah memungkinkan,” jelas Iwan.
Ada petugas yang memang disediakan untuk melayani para anggota jemaah lansia bahkan ada jalur cepat.
Dalam pelaksanaanya, ujar Iwan, akan ada 23 kloter di mana setiap hari akan ada setidaknya satu penerbangan. Adapun untuk jadwal disesuaikan dengan keberangkatan pesawat sebelumnya. ”Bisa jadi keberangkatan di pagi, siang, malam bahkan dini hari. Namun kami berkomitmen semua petugas siap kapanpun," tegas Iwan.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, ibadah haji tahun ini merupakan ibadah haji yang spesial karena pandemi Covid-19 tidak lagi mengkhawatirkan seperti tahun sebelumnya. Hanya, dia meminta jemaah untuk tetap waspada dengan tetap menaati protokol kesehatan yang sudah ditentukan. ”Jika ada di dalam kerumunan disarankan tetap menggunakan masker,” ujarnya.
Selain itu, khusus untuk jemaah lansia diminta untuk tidak memaksakan diri dalam menjalani ibadah. ”Cuaca di sana (Arab Saudi) sangat panas bahkan mencapai 52 derajat celsius. Banyak minum dan jangan terlalu sering berada di ruangan terbuka,” ujarnya.
Apalagi, dalam sesi ibadah tertentu, seperti melempar jumrah dan tawaf, akan banyak anggota jemaah dari negara lain yang berkumpul dalam satu titik. ”Bayangkan ada empat juta orang dalam satu titik. Tentu akan sangat padat. Karena itu, kita sesama orang Sumsel harus saling menjaga,” ujar Herman.
Menurut dia, meningkatnya jumlah orang yang menjalani ibadah haji menunjukan sudah adanya perbaikan ekonomi. Tinggal bagaimana para jemaah haji menjalani ibadahnya dengan benar tidak melenceng dari tujuan semula. ”Ingat, kita ke Tanah Suci untuk ibadah bukan belanja. Jadi, tetap fokus pada tujuan semula,” kata Herman.