Korban Mutilasi di Surakarta Miliki Tato Naga, Identitas Belum Diketahui
Kepolisian masih terus menyelidiki penemuan sejumlah potongan tubuh korban mutilasi di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Korban diketahui memiliki tato naga, tapi identitasnya belum terungkap.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Kepolisian masih terus menyelidiki penemuan sejumlah potongan tubuh di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Berdasarkan hasil otopsi, potongan tubuh itu milik korban mutilasi. Namun, identitas korban belum terungkap.
Dalam kasus tersebut, ada enam potongan tubuh yang ditemukan, yaitu tangan kanan, tangan kiri, betis kiri, badan, kepala, serta bagian pinggang hingga pangkal paha.
Potongan-potongan tubuh itu ditemukan sejak Minggu (21/3/2023) hingga Senin (22/5/2023) sore. Adapun lokasi penemuannya di aliran anak Bengawan Solo di wilayah Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
”Arah penyidikan kami selanjutnya adalah menunggu identitas dari jenazah ini,” ujar Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kota Surakarta Komisaris Besar Iwan Saktiadi, Selasa (23/5/2023), di Markas Polres Kota Surakarta.
Iwan menjelaskan, potongan tubuh yang ditemukan itu sudah hampir lengkap. Bagian-bagian tubuh yang ditemukan itu selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, Surakarta, untuk diotopsi oleh Bidang Dokter dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Biddokkes Polda Jateng).
Berdasarkan hasil otopsi, kata Iwan, korban diperkirakan telah tewas sejak Kamis (18/5/2023). Usia kematiannya diperkirakan 40 jam hingga 50 jam sebelum pemeriksaan forensik.
Korban juga diketahui sebagai seorang perokok semasa hidupnya. Ciri-ciri fisik lain yang cukup kentara ialah tato naga yang terdapat pada punggung dan lengan kanan korban.
Iwan pun berharap masyarakat yang kehilangan kerabatnya, terutama yang memiliki ciri-ciri seperti korban, bisa melapor ke Polresta Surakarta atau Polres Sukoharjo. ”Jika ada yang melapor kehilangan anggota keluarga, itu akan menjadi alat keterangan lain untuk mencari identitas Mr X ini siapa. Ciri-ciri khususnya adalah tato naga tadi,” katanya.
Iwan menambahkan, pemeriksaan lain, seperti sidik jari dan struktur gigi, juga bakal dilakukan oleh tim forensik guna memastikan identitas korban. Sebab, kejelasan identitas menjadi salah satu kunci pengungkapan kasus.
”Jika data sudah didapat, kami bisa mencocokkan ke pusat data Polri di Inafis. Dari data itu, harapannya identitas korban akan muncul. Jika demikian, baru kami telusuri lebih lanjut. Mungkin bisa dari keluarga atau rekan-rekannya. Lalu, tempat di mana terakhir terpantau hingga alat komunikasi yang digunakan,” ungkap Iwan.
Kepala Polres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Sigit mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan jajaran pemerintah hingga tingkat kecamatan dan kelurahan untuk menginformasikan perihal penemuan potongan tubuh tersebut. Selain itu, Polres Sukoharjo juga berkoordinasi dengan jajaran kepolisian dari daerah lain di wilayah Surakarta Raya.
”Harapan kami, masyarakat secepatnya melapor kalau ada sanak saudaranya tidak pulang dalam beberapa hari terakhir. Informasi soal penemuan potongan tubuh kami informasikan secara masif,” kata Sigit.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Iqbal Alqudussy menyatakan, potongan tubuh yang ditemukan secara terpisah itu merupakan korban mutilasi. Jenazah termutilasi dalam keadaan meninggal, lalu ditenggelamkan.
Hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya dua luka terbuka berupa kekerasan benda tajam pada dasar tulang tengkorak yang menimbulkan perdarahan hebat pada rongga kepala.
Ciri-ciri fisik lain yang cukup kentara ialah tato naga yang terdapat pada punggung dan lengan kanan korban.