Dua Nama Capres Hasil Perjumpaan Gibran dan Sukarelawan Dibawa ke Musyawarah Rakyat
Dalam pertemuan Gibran dan sukarelawan Jokowi mengemuka dua nama capres yang berpotensi didukung para sukarelawan. Namun, para sukarelawan menanti arahan dari Jokowi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah elemen sukarelawan Presiden Joko Widodo sempat mengadakan pertemuan, akhir April lalu. Dalam pertemuan itu mengemuka dua nama calon presiden yang berpotensi didukung kelompok sukarelawan, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Kedua nama itu bakal dibawa sukarelawan ke Musyawarah Rakyat, yang akan digelar di Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Pertemuan antara Gibran dan beberapa elemen sukarelawan berlangsung di Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada 28 April 2023. Adapun elemen sukarelawan itu berasal dari wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Sebenarnya, Gibran menemui para sukarelawan untuk menggelar halalbihalal. Namun, Gibran tak memungkiri jika ada pembahasan mengenai arah dukungan sukarelawan yang mulai mengerucut.
Pengerucutan nama sosok calon presiden mengarah pada Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Ganjar telah ditetapkan sebagai bakal calon presiden oleh partainya, yaitu PDI Perjuangan, pada 21 April 2023. Jauh sebelumnya, Partai Gerindra mengusung ketua umumnya sendiri, yakni Prabowo, menjadi bakal calon presiden untuk Pemilu 2024 nanti.
”Tidak ada arahan spesifik. Sesuai pertemuan di Loji Gandrung kemarin. Bahwa, teman-teman relawan se-Jateng dan Jatim, ada dua nama tersebut. Sudah,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Jateng, Jumat (12/5/2023).
Gibran belum mengetahui secara pasti arah dukungan sukarelawan. Menurut dia, kepastian dukungan baru bisa diketahui setelah diadakannya musyawarah rakyat atau musra, Minggu nanti. Ia mengaku tidak akan hadir dalam gelaran tersebut. Ia hanya menyebutkan tugasnya telah selesai. Hanya saja, ia tak memaparkan secara rinci mengenai hal yang dimaksud dengan ”tugas”.
”Kalau saya tidak (hadir) karena tugas saya sudah selesai. Ngerti tugasku ora? (Tahu tugas saya tidak?). Tugas saya selesai dilanjutkan musra,” kata Gibran.
Ketika menemui para sukarelawan, ungkap Gibran, pihaknya tak pernah mewakili sosok sang ayah, yaitu Presiden Joko Widodo. Ia menyatakan, kedatangannya di hadapan sukarelawan bukan sebagai perwakilan dari siapa pun. Ia menjumpai sukarelawan untuk menerima berbagai keluhan dan masukan.
Lebih lanjut, Gibran beranggapan, keputusan para sukarelawan perihal calon presiden yang bakal didukung merupakan bentuk independensi mereka. Itu karena posisi sukarelawan yang tidak bertautan dengan partai politik.
”Saya ingatkan sekali lagi. Yang namanya sukarelawan itu orang-orang yang tidak terafiliasi dengan partai. Isinya orang-orang kritis dan kemarin masih mengerucut ke dua nama, untuk yang Jateng dan Jatim. Makanya, tunggu musra biar lebih mengerucut lagi,” kata Gibran.
Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Pro Jokowi (Projo) Kota Surakarta Tego Widarti, atau Wiwin, tak memungkiri adanya kemunculan dua nama capres di kalangan sukarelawan. Nama itu juga sempat mengemuka dalam pertemuannya dengan elemen sukarelawan lain serta Gibran, beberapa waktu lalu. Menurut dia, kedua nama itu bisa muncul karena banyak survei yang menyebut mereka sebagai kandidat kuat yang dapat memenangi kontestasi kelak.
Kami tegak lurus dengan Pak Jokowi.
Meski demikian, Wiwin menyatakan, keputusan dukungan dari kelompok sukarelawan bakal menunggu arahan langsung dari Jokowi dan Gibran. Itu baru bisa didapatkan selepas musra. Pihaknya juga berencana mendatangi kegiatan tersebut bersama sejumlah perwakilan sukarelawan lainnya dari Kota Surakarta. Menurut rencana, mereka akan berangkat menggunakan bus, Sabtu (13/5/2023) ini.
”Kami tegak lurus dengan Pak Jokowi. Apa kata Jokowi, itulah kata relawan. Apa kata Mas Gibran, itulah kata relawan. Jadi, Mas Gibran instruksi A, senang atau tidak, kami tegak lurus dengan Mas Gibran. Menangkan dan sukseskan,” kata Wiwin.