Tebing Longsor di Wonosobo, Seorang Pengendara Sepeda Motor Tewas
Tebing dengan tinggi 15 meter dan lebar 20 meter di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, longsor, Jumat (28/4/2023) petang. Seorang pengendara sepeda motor meninggal akibat tertimpa material longsor.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
WONOSOBO, KOMPAS — Tebing dengan tinggi 15 meter dan lebar 20 meter di Desa Derongisor, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, longsor, Jumat (28/4/2023) petang. Dalam peristiwa itu, seorang pengendara sepeda motor meninggal tertimpa material longsor.
”Hujan deras di wilayah Kecamatan Mojotengah mengakibatkan tanah longsor pada tebing dengan tinggi 15 meter dan lebar 20 meter. Material menimpa pengendara sepeda motor yang melintas di jalan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo Bambang Trie, Jumat malam.
Bambang memaparkan, bencana longsor itu terjadi pada Jumat pukul 18.10 di Jalan Kalibeber-Deroduwur, tepatnya di Dusun Munggang, Desa Derongisor. Akibat peristiwa tersebut, seorang pengendara sepeda motor bernama Afandi (16) meninggal tertimpa material longsor.
”Ada tiga pengendara sepeda motor tertimpa material longsor. Satu pengendara meninggal dan dua pengendara dapat menyelamatkan diri,” ujarnya.
Selain itu, material longsor tersebut juga menimpa dua rumah. Akibatnya, satu rumah roboh tertimpa material dan satu rumah jebol di bagian belakang karena terkena longsoran.
Dua penghuni rumah juga mengalami luka akibat longsor, yaitu Yudianto (23) dan Riski Maulana (18). ”Korban mengalami luka ringan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Wonosobo,” ujar Bambang.
Material longsoran itu juga menutup akses jalan kabupaten di wilayah tersebut. Selain itu, tiga sepeda motor tertimbun. ”Total kerugian mencapai Rp 125 juta,” katanya.
Menurut dia, hingga Jumat malam, akses jalan di wilayah tersebut masih tertutup longsoran. Pembersihan material akan dilaksanakan pada Sabtu ini. ”Akses jalan masih tertutup secara total dan akan dilakukan pembersihan material menggunakan alat berat," ujarnya.
Bambang menambahkan, korban akibat longsor itu telah berhasil dievakuasi. Selain BPBD Kabupaten Wonosobo, sejumlah pihak juga turut membantu evakuasi korban, yakni petugas TNI/Polri, Badan SAR Nasional, dinas terkait, pemerintah kecamatan dan desa, serta para sukarelawan dan warga masyarakat.
Sementara itu, pada Kamis (27/4/2023) pukul 16.30, hujan dan angin kencang membuat 12 rumah di Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, rusak. Atap dan genting rumah warga rusak dan menyebabkan kerugian hingga Rp 40 juta.
Berdasarkan prakiraan cuaca umum Jawa Tengah yang diterbitkan Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani, Semarang, pada Sabtu ini pukul 07.00-19.00, wilayah Wonosobo, Kebumen, Cilacap, dan Purwokerto diperkirakan bakal diguyur hujan lebat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau mewaspadai kondisi cuaca tersebut.
Akibat peristiwa tersebut, seorang pengendara sepeda motor bernama Afandi (16) meninggal tertimpa material longsor.
Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan terjadi banjir pada Kamis (27/4/2023) malam hingga Jumat pagi. Akibatnya, 224 orang mengungsi ke tempat aman karena ketinggian banjir mencapai 60-150 sentimeter.
”Banjir dipicu curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama, mulai pukul 18.00 hingga 23.30. Diperparah drainase tidak dapat menampung volume air dalam jumlah besar,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Gatot Arif saat dihubungi, Jumat pagi.
Gatot menyampaikan, ada delapan kelurahan di tiga kecamatan yang kebanjiran. Banjir tersebut mulai terjadi pada Kamis pukul 21.00 dan berangsur surut mulai Jumat dini hari.
Wilayah yang terdampak banjir adalah Kelurahan Tambakreja, Sidakaya, dan Tegalkamulyan (Kecamatan Cilacap Selatan); Kelurahan Donan dan Gunungsimping (Kecamatan Cilacap Tengah); serta Kelurahan Kebon Manis, Gumilir, dan Mertasinga (Kecamatan Cilacap Utara).