Lebih dari 1 juta jiwa warga Surabaya, Jawa Timur, bisa menikmati yang tidak bepergian selama Lebaran 2023 tetap dapat menikmati kemeriahan dengan memaksimalkan ratusan obyek wisata yang ada dan buka.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO, AGNES SWETTA PANDIA
·5 menit baca
Lebih dari 1 juta jiwa warga Surabaya, Jawa Timur, tidak mudik dan balik Lebaran 2023. Namun, mereka tetap dapat menikmati kemeriahan hari raya bahkan dengan tamasya di seluruh obyek wisata ibu kota yang buka.
Obyek wisata apa di Surabaya yang buka saat Lebaran? Rata-rata, warga yang tak berkampung halaman atau harus bertugas selama hari raya akan menjawab tempat lazim misalnya Kebun Binatang Surabaya, Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Monumen Kapal Selam, dan Hutan Wisata Mangrove Wonorejo.
Padahal, masih begitu banyak obyek wisata yang bisa dinikmati oleh warga Surabaya. Ada pusat belanja dan pasar, taman kota, gedung dan museum, hutan raya, taman hiburan, wisata perahu kalimas, kampung tradisional dan kuno, bahkan restoran atau kedai makan minum khas yang tetap buka selama Lebaran.
Ada setidaknya 500 lokasi yang bisa dikunjungi saat hari raya di luar obyek wisata yang lazim dan disebut tadi.
Memang, jika yang dicari, misalnya, keindahan lanskap dataran tinggi, udara sejuk, atau pantai pesisir selatan jelas tidak ada di Surabaya. Namun, apakah lebih dari 500 lokasi yang bisa didatangi tidak cukup untuk tamasya menikmati hari raya? Ya, kecuali bagi mereka yang memang berniat untuk cabut dan berlebaran di luar Surabaya.
Berwisata di Surabaya berarti menekan ongkos perjalanan. Yang lebih penting menekan risiko kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa.
Seusai Shalat Id, kalangan warga bisa menjajal naik angkutan umum, Wira Wiri Suroboyo lalu Suroboyo Bus atau Trans Semanggi Suroboyo keliling ibu kota. Singgahlah ke obyek wisata yang dilalui dan memang menarik hati.
Kuliner
Jika lapar dan haus, turunlah di kedai atau restoran, bahkan pusat belanja terdekat. Jika masih punya rezeki untuk belanja, ya belanjalah karena masih banyak produk kena rabat atau diskon. Anak-anak bisa juga menikmati area permainan atau menonton bioskop bersama.
Misalnya, Anda berada di Tunjungan Plaza. Bosan di pusat belanja itu, keluarlah dan sedikit berjalan bisa ke Jalan Tunjungan, Taman Apsari, atau Balai Pemuda. Kalau lapar dan haus sedangkan enggan jajan di pusat belanja, deretan kedai khas misalnya Rawon Setan dan lainnya di Jalan Embong Malang dapat menjadi pilihan. Jika masih ingin pelesiran lagi, lanjutkan naik bus dan turun, misalnya di Jalan Rajawali untuk menikmati suasana kota lama Surabaya.
Bisa juga, dari rumah Anda mengunjungi kebun binatang. Seusai itu, menikmati Wisata Perahu Kalimas, Monumen Kapal Selam, atau museum-museum terdekat. Jika waktu masih panjang, lanjutkan perjalanan ke Kenjeran, Romokalisari Adventure Park, atau wisata alam pesisir Wonorejo dan Gunung Anyar.
Hari berikutnya, bisa mendatangi obyek-obyek yang belum sempat dinikmati di Surabaya atau ya sudah bisa ke daerah lain meski berkonsekuensi akan merasakan kemacetan di perjalanan.
Lebaran berlangsung Sabtu dan Minggu (22-23 April 2023). Namun, sebagian kalangan warga, terutama dari Muhammadiyah, telah merayakan 1 Syawal 1444 Hijriah sehari lebih cepat atau Jumat (21/4/2023). Jika digabungkan, Lebaran tahun ini berlangsung tiga hari. Ini bisa menjadi salah satu indikator penghitungan pengunjung obyek wisata.
Meski begitu banyak obyek wisata, tetapi minat warga untuk ke kebun binatang dan pantai Kenjeran tidak kendur. Situasi yang menjadi anugerah bagi Pemerintah Kota Surabaya karena dua objek utama itu dikelola. Makin banyak pengunjung yang datang, retribusi yang didapat membesar. Nah, tiga hari terakhir, dua obyek wisata ini telah dikunjungi lebih dari 200.000 orang.
”Hampir setiap liburan, terutama Lebaran, kami ke KBS apalagi setiap tahun ada wahana dan atraksi baru sehingga anak-anak gembira,” kata Ningsih (35) yang ternyata pengunjung dari Lamongan.
Ditemui di Kenjeran, Sulistyono (40), warga Gayungsari, mengatakan selalu berkunjung ke obyek wisata ”tradisional” karena punya ikatan emosional.
Kunjungan masih akan ramai sampai akhir bulan.
”Saya lahir dan besar di Surabaya. Sejak dari dulu, setiap liburan, saya datang ke KBS dan Kenjeran. Bagi saya, datang ke sini karena keterikatan, ada narasi yang selalu bisa saya berikan kepada keluarga,” ujarnya.
Sulistyono melanjutkan, merayakan Lebaran sejak Sabtu. Seusai Shalat Id, keluarga anjang ke tetangga dan kerabat lalu ke makam leluhur. Setelah itu, mereka tamasya ke KBS dan Kenjeran lalu keliling kota.
”Hari kedua Lebaran hampir selalu ke luar kota untuk ke rumah kerabat tetapi sebisa mungkin tidak menginap agar saat kembali ke Surabaya tidak terkena kepadatan arus balik,” katanya.
Pelaksana Tugas Humas KBS Lastri Pujiono mengatakan, pada Sabtu atau hari pertama Lebaran, tercatat hanya 3.500 pengunjung. Namun, di hari kedua, jumlah pengunjung melonjak menjadi 14.600 orang. Senin ini, pengunjung tembus 15.000 orang. Puncak kunjungan bisa terjadi dalam pekan ini dengan angka 20.000 orang.
KBS masih berdaya tarik tinggi dengan koleksi hampir 2.200 satwa, operasional wahana baru, misalnya aquanoctudio, animal edutainment, Kids Zoo, dan atraksi lazim yakni tunggang gajah, tunggang unta, wisata perahu, dan kolam renang anak.
Secara terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, semasa kecil sering diajak orangtua untuk tamasya hari raya ke KBS atau Kenjeran. Benar adanya bahwa menikmati obyek wisata lama karena ada keterikatan. Mungkin juga merasa belum afdol berlebaran tanpa mengunjungi area pelesiran yang ada.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata, Wiwiek Widayati mengakui jika dua obyek wisata tersebut memang setiap liburan menjadi tujuan utama pengunjung. ”Yang juga banyak peminatnya ialah Wisata Perahu Kalimas sehingga untuk Lebaran ini kami menambah kuota 200 orang per hari,” katanya.
Koordinator Pengamanan THP Kenjeran Umar Farouq mengatakan, obyek wisata ini dikunjungi 1.200 orang pada Sabtu lalu dan sehari berikutnya melonjak ke 3.500 orang. Senin ini, kunjungan menembus 5.000 orang. ”Kunjungan masih akan ramai sampai akhir bulan,” ujarnya.
Inisiator Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo mengatakan, sebenarnya amat disayangkan jika obyek wisata di Surabaya hanya dikenal sekadar yang tradisional atau lazim. ”Lho, padahal setiap sudut kota punya narasi dan cerita. Modalnya cuma satu, mau pergi dan mau tanya,” katanya.
Kuncarsono mengatakan, komunitas membuka paket wisata sejarah lewat akun media sosial Instagram untuk minat khusus. Misalnya, wisata kampung peneleh untuk melihat etalase permukiman tua warga Surabaya sekaligus tempat kelahiran tokoh bangsa Soekarno dan HOS Tjokroaminoto. ”Surabaya itu jauh-jauh lebih kaya, bukan sekadar KBS, Kenjeran, Monkasel (Monumen Kapal Selam). Datanglah untuk mengetahui begitu banyak cerita dan narasi dari Surabaya,” ujarnya.