Pempov Kaltim mengupayakan mudik minim sampah sepanjang libur Lebaran 2023 dengan menyiagakan petugas, memperbanyak tempat sampah di pusat keramaian, dan daur ulang sampah.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memperketat pengelolaan sampah sepanjang libur Lebaran 2023. Armada dan tempat pembuangan sampah diperbanyak di pusat transportasi hingga tempat wisata. Ini dilakukan guna mengurangi potensi timbunan sampah di tempat pemrosesan akhir atau TPA.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Timur H Encek Ahmad Rafiddin Rizal mengatakan, hal itu tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Kaltim Nomor 600.4.13.1/6457/13.11.1. Di dalam surat yang terbit pada 17 April itu, Gubernur Kaltim Isran Noor meminta setiap kabupaten dan kota menangani dan mengurangi timbulan sampah selama libur mudik hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Encek mengatakan, mudik minim sampah ini terutama pada jalur arus mudik, daerah penyangga, tempat ibadah, tempat wisata, dan pusat perbelanjaan. Selain itu, setiap pemerintah kabupaten/kota diminta untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan baik di pusat-pusat transportasi, baik itu bandara, terminal, maupun pelabuhan.
”Penampungan sampah terpilah perlu disediakan di tempat-tempat tersebut, terutama untuk sampah sisa makanan, sampah kemasan plastik, sampah masker, serta sampah yang tidak dapat dimanfaatkan," kata Encek saat dihubungi, Jumat (21/4/2023).
Selain membuang sampah di tempat yang disediakan, masyarakat juga diajak untuk mengurangi sampah. Pemprov Kaltim mengampanyekan untuk menggunakan alat makan dan minum yang bisa dipakai berkali-kali. Saat shalat Id, warga juga diimbau membawa sajadah sehingga mengurangi timbulan sampah seperti kertas koran sebagai alas.
Siaga personel
Di Kota Balikpapan, salah satu kota padat penduduk di Kaltim, pemerintah setempat menyiagakan petugas sepanjang libur Lebaran 2023. Adapun petugas yang disiagakan antara lain petugas pengangkutan sampah, pertamanan, pemakaman, pembibitan, petugas di kebun raya, dan TPA.
”Total 1.400 petugas yang bersiaga selama libur Lebaran,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan Sudirman Djayaleksana.
Saat shalat Id, warga juga diimbau membawa sajadah sehingga mengurangi timbulan sampah seperti kertas koran sebagai alas.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah pusat punya program di Kalimantan dengan target tuntas kelola sampah pada 2025. Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2023 pada Maret lalu, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan mengumpulkan pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku industri untuk berkolaborasi mengurangi timbulan sampah.
Kepala P3E Kalimantan Mini Farida mengatakan, sesuai kebijakan pemerintah, dari 100 persen sampah yang timbul, 70 persen di antaranya harus ditangani dan 30 persen sisanya dikurangi. Untuk itu, selain menguatkan bank sampah di tingkat warga, sejumlah bisnis rintisan daur ulang dan pengolahan sampah juga diajak untuk berkolaborasi.
”Dengan begitu, harapannya ekosistem sampah yang didaur ulang dan bernilai ekonomi terbentuk. Seperti libur Lebaran saat ini, mungkin belum sepenuhnya terintegrasi. Namun, peran multipihak sudah terbentuk sehingga tumpukan sampah di TPA dan tempat umum bisa berkurang,” ujar Mini.