Jambi Antisipasi Kriminalitas di Jalur Mudik Lintas Sumatera
Satu hari menjelang Idul Fitri, kepadatan arus kendaraan meningkat di jalur penghubung Jambi dan Palembang. Ancaman kriminalitas dan kejahatan diantisipasi lewat pengamanan ekstra.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
”Penjagaan ekstra terus dilakukan hingga selepas Lebaran,” ujar Ajun Komisaris Taroni Zebua Perwira Pengendali Pengamanan Jalur Mudik Jambi-Sumatera Selatan, Jumat (21/4/2023).
Untuk itu, selain pemantauan di jalan, personel keamanan akan siaga di posko yang sudah dibentuk di Jambi.
Beberapa posko ada di Tugu Keris Siginjai di Kotabaru, depan Mall WTC, kawasan Simpang Mayang, dan di depan Gerbang Citra Raya City (CRC).
Selain itu, polisi juga memantau pergerakan angkutan batubara. Pascapenyetopan sementara angkutan batubara melintasi jalan nasional, kondisi lalu lintas terbilang lebih lancar.
Pada Jumat, tidak ada angkutan batubara melintas di jalan lintas yang menghubungkan Jambi-Sarolangun. Sebelumnya, bus sulit melintasi jalur itu karena dipenuhi angkutan batubara.
Direktur Lalu Lintas Polda Jambi Komisaris Besar Dhafi mengatakan, penutupan akses angkutan batubara untuk menjamin kenyamanan pengguna jalan.
Akan tetapi, kemacetan terpantau di wilayah Tebo dan Bungo hingga jalur menuju Kerinci. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kerinci Dedi mengingatkan pemudik agar mengantisipasi tiga titik rawan longsor. Daerah itu adalah Muara Emat, Tapan, dan Siulak Deras.
Sejauh ini, pihaknya berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum setempat agar menempatkan alat berat di sekitar lokasi rawan. Tujuannya agar pemulihan segera dilakukan jika terjadi longsor.
Sementara itu, di Bandara Sultan Thaha Jambi, arus pemudik ke Jambi masih terus naik. Pada 20 April, tercatat 3.680 penumpang. Sehari sebelumnya, hanya tercatat 3.201 orang.
General Manager Bandara Sultan Thaha Siswanto Singodimedjo mengatakan, kenaikan jumlah pemudik jalur udara diperkirakan tidak signifikan. Banyak warga memanfaatkan Jalan Tol Lampung-Sumsel.