Kenaikan Jumlah Pemudik di Bandara Sultan Thaha Jambi Tidak Signifikan
Peningkatan volume penumpang pada Lebaran tahun ini di Jambi diprediksi naik meski jumlahnya tidak signifikan. Keberadaan jalan tol Sumatera ikut memengaruhinya.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kenaikan jumlah penumpang di Bandara Sultan Thaha Jambi diprediksi naik lebih dari 10 persen dalam arus mudik Lebaran tahun ini. Masih bisa dilayani sehingga kini belum ada rencana untuk menambah armada pesawat.
General Manager Bandara Sultan Thaha Siswanto Singodimedjo mengatakan, puncak arus mudik diperkirakan berlangsung Rabu. Saat itu jumlah penumpangnya mencapai 3.900 orang.
”Ini sesuai prediksi kami, puncak mudik bakal berlangsung H-3 Lebaran,” kata Siswanto, Rabu (19/4/2023).
Untuk itu, Siswanto mengatakan telah menyediakan posko angkutan Lebaran. Penumpang yang membutuhkan informasi atau mengeluhkan ketidaknyamanan dapat menemui petugas posko.
Akan tetapi, peningkatan volume penumpang kali ini tidak signifikan dibandingkan dengan arus mudik Lebaran 2022. Tahun lalu kenaikan jumlah penumpang mencapai 238 persen dibanding Lebaran 2021.
Hal itu disebabkan mulai diperbolehkan warga mudik pascapandemi. Akibatnya, minat warga untuk mudik sangat tinggi.
Pada tahun ini, kenaikan volume penumpang diprediksi tetap akan naik. Namun, presentasenya tidak signifikan.
Faktor lainnya juga disebabkan makin terbukanya jalan tol di Sumatera. Jalan tol yang telah menghubungkan Lampung hingga Sumatera Selatan semakin memudahkan warga yang ingin meneruskan perjalanan hingga Jambi.
Airside Operation Manager Angkasa Pura Habibullah menambahkan, tingkat keterisian pesawat tujuan Jambi rata-rata 80 persen. Sebanyak 22 pesawat digunakan melayani penerbangan dari dan ke Jambi.
Dengan prediksi peningkatan jumlah penumpang yang tidak signifikan, lanjutnya, belum akan ada layanan penerbangan tambahan. Sebagian besar maskapai masih memprioritaskan penambahan layanan penerbangan di daerah lain, seperti Pekanbaru dan Padang.
Angkutan batubara
Sementara itu, jalan nasional yang menghubungkan Kota Jambi–Sarolangun telah ditutup bagi angkutan batubara selama masa Lebaran untuk mengantisipasi kemacetan di jalur itu.
”Penutupan akses angkutan batubara untuk memastikan kenyamanan masyarakat pengguna jalan,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jambi Komisaris Besar Dhafi.