Hingga H-3 Lebaran, 10.534 Orang Mudik melalui Pelabuhan Banjarmasin
Sebanyak 10.534 orang telah mudik atau menyeberang dari Banjarmasin ke Surabaya selama masa mudik angkutan laut dari H-15 hingga H-3 Lebaran.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Puncak arus mudik kapal laut ke Surabaya, Jawa Timur, dari Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terjadi pada H-3 Lebaran, Rabu (19/4/2023). Sebanyak 10.534 orang terdata telah mudik atau menyeberang dari Banjarmasin ke Surabaya selama masa mudik angkutan laut dari H-15 hingga H-3 Lebaran.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin Agustinus Maun menyampaikan, puncak arus mudik di Pelabuhan Banjarmasin sesuai prediksi terjadi pada H-3 Lebaran atau sehari sebelum jadwal terakhir keberangkatan kapal dari Banjarmasin ke Surabaya pada masa mudik Lebaran.
”Sampai dengan H-3, penumpang yang meninggalkan Pelabuhan Banjarmasin sebanyak 10.534 orang. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan sebesar 1,98 persen,” katanya di Banjarmasin, Rabu.
Pada H-3 Lebaran, ujar Agustinus, semestinya ada dua kapal yang berangkat dari Banjarmasin ke Surabaya. Namun, satu kapal mengalami kerusakan pada pintu rampa (ramp door) sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu. Karena itu, pada H-3 hanya satu kapal yang berangkat, yaitu KM Dharma Kartika IX, dengan membawa 950 penumpang.
”Kapal yang harus diperbaiki dijadwalkan berangkat pada hari terakhir dalam masa mudik dari Banjarmasin ke Surabaya (H-2 Lebaran) sehingga pada hari terakhir akan ada tiga kapal dengan kapasitas total sekitar 1.860 penumpang,” ujarnya.
Dengan kapasitas yang masih cukup besar, Agustinus menjamin semua calon penumpang kapal yang sudah datang ke Pelabuhan Banjarmasin bisa menyeberang ke Surabaya. Calon penumpang yang belum memiliki tiket juga akan dibantu oleh petugas dari operator kapal untuk membeli tiket secara daring (online).
”Jika masih ada calon penumpang yang belum terangkut, kami akan menyiapkan kapal cadangan. Di Banjarmasin ada kapal navigasi yang cukup besar dan bisa membawa 100 penumpang,” katanya.
Agustinus menambahkan, kondisi cuaca di perairan selama arus mudik Lebaran tahun ini juga bagus. ”Informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), dalam satu minggu ini cuaca di Laut Jawa bersahabat dan aman untuk pelayaran sehingga tidak ada alasan bagi kami untuk menunda keberangkatan kapal,” ucapnya.
Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Inspektur Jenderal Andi Rian Djajadi, saat meninjau arus mudik di Pelabuhan Banjarmasin, mengatakan, pelabuhan merupakan salah satu lokasi yang menjadi atensi dalam Operasi Ketupat Intan 2023. Selain itu, terminal dan bandara juga menjadi atensi dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1444 H.
Di tempat-tempat tersebut, menurut Andi Rian, ada pos pengamanan dan pos pelayanan terpadu bersama instansi terkait untuk menjamin kelancaran arus mudik dan arus balik serta mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan.
”Saya mengimbau kepada masyarakat yang melakukan perjalanan untuk menjaga kondisi diri sendiri dan tetap mengawasi barang-barang bawaannya supaya perjalanan bisa aman dan lancar,” katanya.
Jika masih ada calon penumpang yang belum terangkut, kami akan menyiapkan kapal cadangan.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, saat melepas keberangkatan armada mudik gratis yang disediakan Pemerintah Provinsi Kalsel, juga berpesan agar semua pemudik berhati-hati selama dalam perjalanan. Semua harus menjaga keselamatan dan keamanan agar perjalanan tetap menyenangkan serta sampai tujuan dengan selamat.
”Saya secara pribadi dan atas nama Pemprov Kalsel mengucapkan selamat jalan, selamat berlebaran, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita bergembira menyambut hari raya Idul Fitri. Namun, tentu saja kegembiraannya jangan sampai berlebihan,” tuturnya.