Arus mudik Lebaran 2023 dari Surabaya, Jawa Timur, telah memuncak dua-tiga hari jelang hari raya. Sebanyak 21,2 juta warga Jawa Timur diperkirakan mengikuti arus mudik Lebaran 2023.
SURABAYA, KOMPAS – Pergerakan masyarakat untuk mudik Lebaran 2023 dari Surabaya menuju kampung halaman di Jawa Timur atau provinsi lain di Indonesia diyakini telah mencapai puncaknya pada Rabu (19/4/2023).
Situasi bahwa arus mudik telah memuncak terindikasi dari kian dekat dengan Idul Fitri 1444 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada Jumat (21/4/2023) atau Sabtu (22/4/2023). Dari pengalaman mudik sebelumnya, kecuali dalam masa pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) 2020-2021, pergerakan masyarakat biasanya memuncak pada tiga atau dua hari sebelum hari raya.
Rabu sekitar pukul 08.00 WIB, 3.554 pemudik diberangkatkan dengan 90 bus dari depan kantor Dinas Perhubungan Jatim di jalur paralel atau frontage Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Di Pelabuhan Tanjung Perak, dua hari sebelumnya tercatat kenaikan jumlah penumpang yang datang dan pergi dengan kapal, yakni 64.346 orang menjadi 85.339 orang.
Dari jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) mencatat, empat hari terakhir, kendaraan yang meninggalkan Surabaya melalui Gerbang Tol Warugunung (Jalan Tol Trans-Jawa) sebanyak 86.170 unit. Jumlah itu naik hampir 20 persen daripada situasi harian atau normal yang sebanyak 72.331 unit. Pergerakan masyarakat juga kian intens, baik menggunakan bus dari Terminal Purabaya, kereta api dari Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Surabaya Pasarturi, maupun menumpang pesawat dari Bandar Udara Internasional Juanda.
Mobilitas masyarakat melalui jaringan jalan raya juga kian padat. Diperkirakan lebih dari 100.000 sepeda motor, mobil, dan bus menyerbu Pulau Madura melalui Jembatan Suramadu di Surabaya. Kemacetan hingga lebih dari 5 kilometer tidak terhindari, misalnya di lajur sepeda motor di jembatan dan jalan raya antar-Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Sepeda motor dan mobil yang melintasi Suramadu dan masuk ke wilayah Nusa Garam berpelat nomor L, M, N, P, S, W, AE, dan AG atau dari Jatim; A, B, dan F dari Jabodetabek; DK dari Bali; bahkan KT dan KB dari Kalimantan.
Serbuan kendaraan memenuhi jalan raya termasuk kemacetan yang tidak terhindari di Pasar Tanah Merah. ”Kalau diperhatikan dari kemarin, volume kendaraan yang melintas di sini sudah meningkat tiga kali lipat sehingga macet,” ujar Dullah (30), warga Tanah Merah, Bangkalan, yang menjadi juru parkir pasar.
Raharjo, pemudik dari Surabaya tujuan Kediri, mengatakan baru bisa berangkat pada Rabu karena sudah masuk masa cuti bersama. ”Saya akan naik bus dari Bungurasih (Terminal Purabaya). Dua hari sebelumnya, saya kirim sepeda motor ke desa biar di sana bisa bepergian karena tidak banyak angkutan umum di desa,” katanya.
Kalau diperhatikan dari kemarin, volume kendaraan yang melintas di sini sudah meningkat tiga kali lipat sehingga macet.
Siti Aminah, pemudik dari Surabaya tujuan Banyuwangi, mengatakan mengikuti program mudik gratis Pemprov Jatim. ”Tadi sebelum keberangkatan, kami diingatkan agar tidak memaksa sopir bus ngebut. Saya, sih, maunya perjalanan selamat sampai tujuan, kan, jauh (Banyuwangi),” ujarnya.
Saat melepas mudik gratis, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, program ini kembali diadakan sejak 2022 setelah pada 2020-2021 tertunda akibat pandemi. Mudik gratis dengan bus bertujuan memberikan layanan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pemudik dengan angkutan umum.
”Setidaknya mengurangi kepadatan lalu lintas kalau peserta mudik gratis bepergian dengan kendaraan pribadi,” ucap Khofifah. Pemudik agar tetap berhati-hati selama perjalanan serta tidak memaksa kru angkutan umum melanggar aturan lalu lintas yang berisiko kecelakaan.
Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono menuturkan, setidaknya 9.000 bus telah dicek kelaikannya untuk mendukung angkutan Lebaran 2023. Namun, yang telah lolos pengecekan sebanyak 8.000 bus. ”Yang tidak lolos ramp check oleh petugas dilarang beroperasi sampai perusahaan otobus memperbaiki dan lolos pengecekan,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jatim Komisaris Besar Taslim Chairuddin mengatakan, data sementara dari Operasi Ketupat Semeru 2023 dua hari terakhir memperlihatkan telah terjadi 50-60 kasus kecelakaan. ”Kami mengimbau pemudik untuk tetap berhati-hati, waspada, dan mematuhi aturan lalu lintas. Mudiklah dengan selamat,” ujarnya.