Satu WNI tewas dalam peristiwa terbakarnya tanker Tiger Star berbendera Malaysia. Kapal itu diketahui diawaki oleh lima WNI.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Tanker Tiger Star terbakar di perairan perbatasan Malaysia-Indonesia di timur laut Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Dalam peristiwa itu, satu warga negara Indonesia tewas dan satu WNI hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjung Pinang Slamet Riyadi, Selasa (18/4/2023) malam, mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui dari laporan nelayan pada Selasa dini hari. Kapal Negara (KN) SAR Purworejo dan Kapal Republik Indonesia (KRI) Silea-858 dikerahkan untuk melakukan pencarian bersama dua kapal aparat Malaysia.
Tanker Tiger Star merupakan kapal berbendera Malaysia yang diawaki oleh lima WNI. Diketahui kapal itu bergerak dari Johor, Malaysia, pada Senin (17/4/2023) pukul 19.00 WIB. Kapal kemudian labuh jangkar di perairan perbatasan Malaysia-Indonesia di timur laut Pulau Bintan.
”Lokasi kapal itu saat terbakar berada di perairan Malaysia. Namun, korban dievakuasi oleh nelayan Pulau Bintan,” kata Slamet.
Ia menuturkan, nelayan kemudian mengevakuasi tiga korban yang merupakan WNI, satu orang di antaranya tewas. Para korban tersebut saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.
Nelayan yang mengevakuasi tiga korban itu adalah Rian (40), warga Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. Rian mengatakan, tiga korban itu tercebur ke laut saat ditemukan.
”Mereka enggak pakai pelampung. Kapal mereka juga masih terbakar saat itu,” ujar Rian saat dihubungi dari Batam.
Slamet menambahkan, satu korban lain telah diselamatkan oleh kapal kargo GSL Christel Elisabeth yang berbendera Liberia pada Selasa sore. Korban selamat itu lalu dibawa kapal tersebut ke Malaysia.
Menurut Slamet, saat ini tim pencari gabungan dari Indonesia dan Malaysia masih mencari satu awak tanker Tiger Star. Direktorat Polisi Air Polda Kepri serta nelayan Bintan dan Batam juga ikut dilibatkan untuk mencari korban.