Dalam Satu Minggu, Dua Kapal Terbakar di Perairan Kepri
Dalam satu minggu terakhir, terjadi dua kebakaran kapal di perairan Kepulauan Riau. Total dua anak buah kapal meninggal dalam dua kecelakaan laut tersebut.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Dalam satu minggu terakhir, terjadi dua kebakaran kapal di perairan Kepulauan Riau. Yang terbaru, Kapal Motor Bintang Surya terbakar saat mengangkut bahan makanan dari Singapura menuju Kabupaten Karimun, Kepri. Total dua anak buah kapal meninggal dalam dua kecelakaan laut tersebut.
Terbakarnya KM Bintang Surya pertama kali diketahui oleh Kapal Negara (KN) Pulau Dana-323 milik Badan Keamanan Laut (Bakamla). Petugas Bakamla di KN Pulau Dana-323 menerima panggilan darurat melalui radio saat mereka tengah berpatroli di Selat Singapura, Minggu (12/6/2022).
Lewat pernyataan tertulis, Komandan KN Pulau Dana-323 Letnan Kolonel Hananto Widhi Nugroho mengatakan, posisi KM Bintan Surya yang terbakar berada di perairan Karimun. Setelah tiba di lokasi, Hananto langsung menurunkan kapal karet dan memadamkan api dengan peralatan yang dimiliki KN Pulau Dana-323.
Ada 18 anak buah kapal (ABK) di KM Bintang Surya, satu orang di antaranya meninggal.
Dari informasi awal yang didapat petugas Bakamla, KM Bintang Surya tengah dalam perjalanan dari Singapura menuju Kabupaten Karimun. Kapal itu diketahui memuat berbagai jenis bahan makanan dan minuman.
”Ada 18 anak buah kapal (ABK) di KM Bintang Surya, satu orang di antaranya meninggal. Saat ini, korban tewas dan luka-luka telah dievakuasi ke KRI Lemadang-631,” kata Hananto.
Menurut dia, sejumlah kapal tunda yang melintas di lokasi juga ikut membantu upaya pertolongan kepada para ABK di KM Bintang Surya. Adapun KN Pulau Dana-323 sampai saat ini masih bersiaga di lokasi kejadian.
Peristiwa kapal terbakar juga terjadi di perairan Kepri pada 8 Juni lalu. Saat itu, kapal penumpang Dumai Line 5 yang tengah melego jangkar terbakar di perairan dekat Pelabuhan Sekupang, Batam. Peristiwa itu mengakibatkan satu anak buah kapal meninggal, satu orang hilang, dan lima lainnya luka-luka.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, Kamis (9/6/2022), mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh petugas piket Kapal Negara (KN) SAR Purworejo-101 yang bersiaga di Pelabuhan Sekupang. Terdengar suara ledakan sekitar pukul 21.45.
”Menurut kapten kapal tersebut, ledakan itu terjadi di ruang bagasi Dumai Line 5. Api kemudian menyebar dengan cepat dan melumat seluruh badan kapal,” kata Slamet lewat pernyataan tertulis.
Sekitar 25 menit kemudian, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), serta Polda Kepri menuju ke lokasi untuk memadamkan api. Kebakaran kapal baru dapat dipadamkan pada pukul 00.00.
Diduga kebakaran itu terjadi saat Dumai Line 5 tengah mengisi bahan bakar. Saat kebakaran terjadi, dipastikan tidak ada penumpang di Dumai Line 5. Pada malam itu, diketahui hanya ada tujuh anak buah kapal (ABK) yang berada di dalam kapal.