Puncak Penumpang di Bandara Abdulrachman Saleh Diperkirakan H-3 Esok
Ribuan orang telah dilayani di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, selama arus mudik. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi Rabu besok, di hari pertama cuti bersama yang ditetapkan pemerintah.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, telah melayani 5.120 penumpang selama empat hari masa mudik Idul Fitri 1444 Hijriah. Pihak bandara memperkirakan puncak tertinggi penumpang mudik terjadi pada Rabu (19/4/2023) atau H-3 Lebaran.
Kepala Seksi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh Purwo Cahyo Widhiatmoko, Selasa (18/4/2023) siang, mengatakan, sejak posko mudik dibuka pada 14-17 April pihaknya mencatat ada 5.120 penumpang, terdiri atas 2.368 penumpang datang dan 2.752 penumpang berangkat.
”Total ada 18 kedatangan pesawat dan 18 keberangkatan selama masa itu dengan rata-rata keterisian penumpang 79 persen untuk pesawat datang dan 91 persen untuk berangkat. Dengan demikian, total rata-rata keterisian 85 persen, masih mencukupi dari kapasitas pesawat,” katanya.
Jumlah penumpang tertinggi dalam empat hari terakhir terjadi pada Sabtu (15/4/2023). Saat itu, ada lima penerbangan datang dan lima berangkat dengan jumlah penumpang 1.580 orang, terdiri atas 776 orang datang dan 804 orang lainnya berangkat. Adapun untuk hari yang lain kondisinya masih di bawah angka tersebut.
Menurut Cahyo, puncak arus mudik melalui Bandara Abdulrachman Saleh diperkirakan terjadi pada Rabu besok. Seperti diketahui, per 19 April merupakan hari pertama cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah. Saat itu, okupansi pesawat diperkirakan di atas 95 persen.
Disinggung apakah ada pesawat tambahan selama Lebaran 2023, Cahyo menjelaskan sejauh ini jumlah pesawat yang beroperasi masih tetap, belum ada perubahan. Ada empat-lima penerbangan dari Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma) ke Malang setiap hari yang dioperasikan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Citilink, dan Batik Air.
”Sementara ini belum ada informasi dari maskapai soal penambahan pesawat. Surat pengajuan juga belum kami terima sehingga sampai saat ini masih penerbangan regular yang ada,” katanya.
Sampai saat ini masih penerbangan regular yang ada.
Jika permintaan masih tercukupi oleh penerbangan yang ada, menurut Cahyo, maskapai tidak akan menambah penerbangan. Sebaliknya, jika lonjakan penumpang tidak bisa tercukupi, maskapai akan menambah penerbangan.
Ahmad Sukardi (18), salah satu calon penumpang pesawat Batik Air tujuan Jakarta, menuturkan, dirinya memilih berangkat pada Selasa ini bersama beberapa rekan. Ada beberapa pertimbangan, mulai dari jadwal kuliah hingga harga tiket yang masih murah. Sukardi memesan tiket sejak dua pekan lalu dengan harga Rp 807.000 per orang.
”Kalau besok, harga tiketnya sedikit lebih tinggi. Makanya, saya memilih mudik hari ini bersama kawan-kawan,” ujar mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang itu. Pesawat menjadi pilihan karena waktunya lebih cepat dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.