Bandara Kertajati Segera Beroperasi, Layani Penerbangan Domestik hingga Umrah
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka segera beroperasi seiring rampungnya Jalan Tol Cisumdawu. Selain untuk penerbangan domestik, bandara ini juga akan melayani umrah dan haji.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka segera beroperasi seiring rampungnya Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan atau Cisumdawu. Selain untuk penerbangan domestik, bandara ini juga akan melayani umrah, haji, dan menjadi bandara penghubung internasional.
”Bandara ini akan siap dioperasionalkan untuk kebutuhan publik. Paling dekat, untuk kepentingan jemaah umrah. Demikian juga haji. Dan, akan ada penerbangan reguler di tempat ini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat meninjau Bandara Kertajati, Minggu (9/4/2023).
Dalam kesempatan itu, turut serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, serta Direktur Utama PT Bandara Internasional Jabar (BIJB) Muhamad Singgih.
Muhadjir mengakui bandara yang pertama kali beroperasi 2018 itu belum maksimal melayani penumpang. Bahkan, bandara itu sempat mati suri sekitar dua tahun saat pandemi Covid-19. ”Kenapa Kertajati ini ada keterlambatan dalam operasionalnya karena kemarin (masalah) akses untuk menuju ke Kertajati, terutama dari Bandung,” katanya.
Akses menuju Bandara Kertajati akan lebih mudah dengan adanya Jalan Tol Cisumdawu yang menghubungkan Jabar bagian selatan dengan utara. Dengan adanya Tol Cisumdawu, jarak dari Bandung ke Kertajati hanya sekitar 60 kilometer dari sebelumnya sekitar 160 km via Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Tol Cipali.
Menurut Muhadjir, Tol Cisumdawu segera beroperasi untuk menunjang keberadaan Bandara Kertajati. Oleh karena itu, diharapkan lebih banyak penumpang yang bisa dilayani di bandara tersebut.
Budi Karya Sumadi mengatakan, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap pengembangan Bandara Kertajati. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen menghidupkan kembali bandara yang pembangunannya menelan dana hampir Rp 3 triliun itu.
Dia menyebut, pada 15 April 2023, Bandara Kertajati akan melayani penerbangan umrah. Sebelumnya, pada November lalu, bandara tersebut juga dua kali melayani penerbangan umrah.
”Yang menggembirakan, banyak penerbangan yang ingin menggunakan bandara ini. Arab Saudi bersedia terbang untuk haji dari Kertajati,” ujar Budi.
Menurut Budi, General Authority of Civil Aviation (GACA) atau otoritas penerbangan sipil Arab Saudi juga telah dua kali berkujung ke Bandara Kertajati dengan hasil yang positif.
Budi pun telah meminta PT Angkasa Pura II untuk mengembangkan Bandara Kertajati sebagai hub atau bandara penghubung internasional ke India. Saat ini, posisi hub ke India dipegang Bandara Internasional Kualanamu di Medan, Sumatera Utara.
Jika Bandara Kertajati bisa menjadi hub, turis dari India bisa langsung datang ke Jabar. Sebaliknya, warga Jabar juga lebih mudah datang ke India.
Pada 15 April 2023, Bandara Kertajati akan melayani penerbangan umrah.
Selain itu, mulai tahun ini, Kementerian Perhubungan juga akan memindahkan penerbangan reguler dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati secara bertahap.
Pada 2019, Kemenhub pernah melakukan hal serupa untuk mengoperasikan Bandara Kertajati. Namun, hal itu tidak berlanjut karena Tol Cisumdawu belum beroperasi.
Budi mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar terkait rencana pemindahan rute itu. ”Semua (penerbangan) jet itu pindah ke Kertajati. Untuk kurun waktu tertentu masih ada propeler di sana. Tapi, mungkin setahun kemudian semua pindah ke sini. Setelah Lebaran, mungkin ada intensifikasi pesawat jet di sini,” ujarnya.
Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini, Tol Cisumdawu dapat beroperasi secara fungsional untuk melayani pemudik Lebaran. Pemerintah menargetkan seluruh pekerjaan di tol itu rampung akhir Mei mendatang.
”Program Pak Menhub untuk mengoperasikan Kertajati sebagai new hub (bandara penghubung baru) bisa dilaksanakan,” ujarnya.