KKB Serang Pos TNI di Pedalaman Nduga, Satu Personel Gugur
Pratu Hamdan gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata di Pos TNI AD di Distrik Yal, Kabupaten Nduga. Hamdan merupakan prajurit ketiga yang gugur akibat aksi kelompok tersebut pada tahun ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang aparat keamanan di wilayah Papua Pegunungan. Kali ini kelompok tersebut menyerang pos TNI Angkatan Darat dari Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Senin (3/4/2023), sehingga mengakibatkan Prajurit Satu Hamdan gugur.
Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal Juinta Omboh Sembiring saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Kontak tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan anggota TNI di Pos Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna terjadi pada pukul 09.40 WIT.
Saat terjadi aksi penyerangan oleh KKB, Pratu Hamdan sedang bertugas di pos jaga. Hamdan tertembak di bagian kepala sehingga gugur dalam peristiwa ini.
Diketahui, Hamdan termasuk anggota Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna yang tiba di Kabupaten Mimika pada 22 Juni 2022. Satgas yang bermarkas di daerah Majalengka, Jawa Barat, ini bertugas di wilayah teritorial Korem 172/PWY, seperti Nduga.
”Korban telah dievakuasi ke Mimika setelah peristiwa tersebut dan kini berada di Rumah Sakit Umum Daerah Timika. Menurut rencana, korban akan dibawa ke kampung halamannya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, untuk dimakamkan,” kata Juinta.
Ia pun menyatakan telah menginstruksikan semua anggota Pos Satgas Yonif Raider 321/GT di Distrik Yal agar waspada. Tujuannya untuk mengantisipasi serangan susulan kelompok tersebut.
JDP terus menyerukan dialog damai untuk menyelesaikan konflik di tanah Papua.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom, menyatakan, pihaknya terlibat dalam aksi penyerangan pos TNI AD di Distrik Yal. Serangan ini berdasarkan perintah dari Egianus Kogoya selaku pimpinan TPN-OPM di Nduga.
”Aparat TNI dan Polri jangan mengira kami menghentikan aksi serangan karena fokus dengan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Merthens. TPN-OPM akan terus menyerang aparat keamanan yang menduduki Nduga,” kata Sebby menegaskan.
Empat aksi
Dalam catatan Kompas dan data dari TNI-Polri, sudah terjadi empat aksi penyerangan aparat keamanan oleh KKB pada tahun ini. Peristiwa ini terjadi di dua kabupaten di Papua Pegunungan, yakni Yahukimo dan Nduga, dan dua kabupaten di Papua Tengah, yakni Puncak dan Puncak Jaya.
Dalam empat aksi KKB ini, tiga anggota TNI AD dan satu anggota Polri gugur. Sementara Dandim Yahukimo Letnan Kolonel Inf Johanis Victorianus Tethool dan tiga anggota TNI AD luka berat akibat tertembak.
Juru bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, menilai konflik antara aparat keamanan dan kelompok yang diklaim sebagai KKB akan terus berkepanjangan. Sebab, belum ada jalan keluar nonkekerasan yang dinegosiasikan oleh kedua belah pihak hingga kini.
Yan berpendapat konflik ini tidak hanya menyebabkan jatuhnya korban di kedua pihak yang bertikai. Warga sipil yang tak bersalah juga sering kali menjadi korban dan pelayanan publik terganggu.
”JDP terus menyerukan dialog damai untuk menyelesaikan konflik di tanah Papua. Kedua pihak yang bertikai harus memikirkan solusi demi menghentikan konflik yang terus menelan korban setiap tahun,” ucap Yan.