Bali Tidak Menolak Piala Dunia U-20, tetapi Menolak Tim Israel
Harapan masyarakat Bali untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-20 dan mendapat manfaat dari aktivitas wisata selama Piala Dunia U-20 telah pupus. FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·6 menit baca
Asa masyarakat Bali untuk dapat menikmati dampak penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pupus saat harapan itu sedang mekar. Berbagai persiapan, di antaranya penataan lima stadion di Bali sebagai lapangan pertandingan ataupun lapangan latihan dan juga penataan kawasan Taman Budaya Bali, yang sudah diinspeksi pihak FIFA, terus berjalan meskipun FIFA akhirnya membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Rabu (29/3/2023) malam, FIFA mengumumkan pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Belum dipastikan negara mana yang akan menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah, walaupun dalam pengumuman resmi FIFA disebutkan induk olahraga sepak bola dunia belum berencana mengubah jadwal turnamen pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Sebelumnya, lima stadion di Bali sudah disiapkan untuk menyukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar disiapkan sebagai lapangan pertandingan, sedangkan empat stadion lain, yaitu Stadion Kompyang Sujana dan Stadion I Gusti Ngurah Rai di Kota Denpasar serta Stadion Gelora Trisakti dan Stadion Samudra Kuta di Kabupaten Badung disiapkan sebagai tempat latihan.
Selain stadion, Gedung Ksirarnawa di kompleks Taman Budaya Bali, Kota Denpasar, juga diperbaiki dan dibenahi karena akan digunakan sebagai tempat pengundian resmi (official draw) FIFA U-20, yang semula dijadwalkan digelar 31 Maret 2023. Walaupun FIFA kemudian mengumumkan pembatalan pengundian resmi Piala Dunia U-20 di Bali, penataan kawasan Taman Budaya Bali, termasuk area Gedung Ksirarnawa, masih berjalan hingga Rabu lalu.
Baik penyiapan stadion maupun tempat acara pengundian Piala Dunia U-20 itu tidak hanya menggunakan dana miliaran rupiah dari APBN, tetapi juga APBD Semesta Berencana Bali. Menanggapi hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, perbaikan dan penataan gedung dan fasilitas, khususnya di Taman Budaya Bali, tidak semata-mata untuk mendukung pelaksanaan agenda Piala Dunia U-20 2023, melainkan sudah menjadi perencanaan Pemerintah Provinsi Bali untuk mendukung kegiatan seni dan budaya di Taman Budaya Bali ke depan.
”Perencanaannya untuk 2024, namun dipercepat ke 2023 karena adanya agenda Piala Dunia U-20,” kata Koster ketika bertemu tim Kompas di rumah jabatan Gedung Jaya Sabha, Kota Denpasar, Selasa (28/3/2023).
Pasca-pengumuman pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Gubernur Bali Wayan Koster melalui rilisnya pada Kamis (30/3/2023) menyatakan tidak ada penolakan terhadap turnamen Piala Dunia U-20, tetapi hanya penolakan atas kehadiran tim Israel bertanding di Bali. Selain didasari pertimbangan prinsip konstitusi UUD 1945 perihal kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan di atas dunia harus dihapuskan dan prinsip Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, hal itu juga didasari pertimbangan keamanan.
Gubernur Koster menyebut kehadiran tim Israel dalam Piala Dunia U-20 menimbulkan pro dan kontra di Indonesia terkait konflik antara Israel dan Palestina. Perubahan pemerintahan Israel dinilai berdampak begitu keras terhadap Palestina. Dinamika tersebut dinilai sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman secara terbuka maupun bersifat tertutup. Gubernur Bali itu juga menilai kehadiran tim Israel di Bali berpotensi menjadikannya sasaran dari berbagai pihak, yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat Bali, masyarakat Indonesia, dan tim Israel selama bertanding di Bali.
Sebagai Gubernur Bali, saya tidak menoleransi potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali.
”Sebagai Gubernur Bali, saya tidak mentoleransi potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali,” ujar Koster dalam rilisnya, Kamis (30/3/2023). Koster menegaskan Bali sebagai ”Pulau Dewata” yang menjadi pusat spiritual dengan mengedepankan kedamaian dan kemanusiaan.
Lebih lanjut, Koster menyebut dirinya juga tidak berharap keputusan FIFA yang membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ia menyatakan apresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah berupaya keras agar Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di Indonesia tanpa kehadiran tim Israel. Keputusan FIFA untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi pelajaran sangat berharga untuk membangun kesadaran bahwa sepak bola Indonesia harus dibangun sebagai bagian supremasi Indonesia dan hal itu dijalankan secara menyeluruh.
Terkait penolakannya atas kehadiran tim Israel dalam Piala Dunia U-20 di Bali, Gubernur Koster menyatakan hal itu sebagai wujud tanggung jawab sebagai Gubernur Bali dan hal itu akan dipertanggungjawabkannya baik secara niskala maupun sakala. Sikapnya itu didasari pada hal prinsip terkait kemanusiaan, sejarah, dan tanggung jawab pergaulan antarbangsa serta aspirasi masyarakat kepada FIFA.
Gubernur Koster juga mengajak masyarakat Bali berdoa bersama agar FIFA tergerak hatinya untuk tetap berlaku adil dengan mencoret tim Israel dalam kejuaraan dunia FIFA U-20, sama seperti sikap FIFA mencoret tim Rusia dalam playoff Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar.
Pisahkan politik
Adapun Presiden Joko Widodo dalam pernyataan persnya, Selasa (28/3/2023), menyatakan Indonesia menjamin keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina. Presiden menyatakan Pemerintah Indonesia sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun terkait Piala Dunia U-20 bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya.
”Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik,” ucap Presiden Joko Widodo seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa. Presiden Joko Widodo menegaskan dukungan Indonesia kepada Palestina selalu kokoh dan kuat. Indonesia selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina, selain tetap mendukung penyelesaian secara solusi dua negara (two-state solution) antara Israel dan Palestina. Presiden menyatakan Indonesia menolak penjajahan dalam bentuk apa pun.
Ditemui di Denpasar, Kamis, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengatakan, pihaknya tidak berpendapat secara khusus terkait sikap pemerintah dan keputusan FIFA perihal Piala Dunia U-20. Darmawan menyatakan, setiap cabang olahraga memiliki induk olahraga secara internasional. ”Hubungannya linear antara cabang olahraga kepada induk olahraganya,” kata Darmawan. ”Kami di KONI mengoordinasikan cabang olahraga dalam pembinaan prestasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia juga sangat berpotensi untuk mengembangkan wisata olahraga. Selain didukung keberadaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai, menurut dia, pengembangan wisata olahraga di Bali juga didukung alam dan budaya Bali. Darmawan mengatakan, Pulau Bali mendukung pengembangan wisata olahraga dari setiap cabang olahraga yang ada.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali Ketut Suardana mengatakan, penyelenggaraan Piala Dunia U-20, yang merupakan agenda resmi FIFA, di Indonesia disambut antusias dan membangkitkan harapan besar di masyarakat Bali. Dihubungi pada Rabu, Suardana menyatakan ajang Piala Dunia U-20 itu tidak hanya menjadi kesempatan penting bagi tim Indonesia tampil di kejuaraan dunia, tetapi juga peluang besar bagi masyarakat Bali untuk ikut mendapatkan manfaat dari berlangsungnya aktivitas wisata olahraga di Bali.
Suardana berharap keputusan FIFA perihal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 itu tidak mengurangi kecintaan masyarakat terhadap olahraga sepak bola di Tanah Air, khususnya Bali. ”Sepak bola ini adalah olahraga populer, olahraga yang banyak digemari masyarakat dari berbagai generasi,” katanya.